Pura Mangkunegaran akhirnya mengumumkan penerus kepempinan Mangkunegara IX, setelah musyawarah yang cukup panjang yang dilakukan keluarga.
Pengumuman ini disampaikan Puro Mangkunegaran pada Selasa (1/3/2022), di Pendopo Timur Mangkunegaran, sekitar pukul 10.30 WIB.
Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso membacakan pengumuman yang ditandatangani oleh Gusti Raden Ayu Retno Satuti Suryo Hadiningrat dan Gusti Raden Ayu Retno Rosati Notohadiningrat, tersebut.
KRMT Lilik mengatakan, penujukan ini sesuai hasil musyawarah antarkeluarga dan sederet dalem Puro Mangkunegaran.
"GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai penerus Puro Mangkunegaran dengan gelar KGPAA Mangkunegara X," kata Lilik.
Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran Setyotomo mengatakan, penerus tahta Mangkunegaran bukan Paundra karena Mangkunegara IX saat menikah dengan mantan istrinya Sukmawati Soekarnoputri belum naik tahta.
Baca juga: Mangkunegara X soal Penobatannya: Ini Amanah Besar
KGPAA Mangkunagara IX kemudian menikah lagi dengan Prisca Marina Haryogi Supardi yang mendapat gelar sebagai permaisuri atau Gusti Kanjeng Putri (GKP) Mangkunegara IX.
Pernikahannya dengan GKP Mangkunegara IX melahirkan dua anak. Laki-laki dan perempuan.
Adapun anak laki-laki itu adalah Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo yang sekarang naik tahta.
"Beliau (Mangkunegara IX) belum jumeneng masih pangeran. Sedangkan yang sekarang ini beliau sudah jumeneng dan menikah lagi dan diangkat permaisuri. Permaisuri itu setelah ada pernikahan negara secara adat," kata Tomo.
Akhirnya, dengan musyawarah dan keputusan keluarga Pura Mangkunegaran, penerus tahta jatuh ke putra bungsu Mangkunegara IX yaitu GPH Bhre yang dinobatkan sebagai Mangkunegara X.
Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, resmi menjadi penerus tahta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.
Jumenengan Dalem dilaksanakan Sabtu (12/3/2022) pukul 10.00 WIB usai KGPAA Mangkunegara X dikukuhkan secara langsung oleh Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.
Setelah pengukuhan dan penyematan pusaka keris, Kanjeng Kyai Wangkingan kepada KGPAA Mangkunegara X, dilanjutkan membacakan Prasetyo yang memuat lima janji dan Sabda Dalem.
KGPAA Mangkunegara X juga menyampaikan Sabda Dalem atau sambutannya.
"Pura Mangkunegaran telah melalui perjalanan sejarah yang penuh pasang surut. Dan dengan berpegang teguh pada prinsip sateguh sauyub, bersatu teguh dalam kebhinekaan. Bak serumpun tebu yang terikat tetap mampu bertahan hingga saat ini, hingga mampu bertahan sampai saat ini sebagai pusat budaya, sastra, dan falsafah bangsa," kata KGPAA Mangkunegara X, Sabtu.
Baca juga: Melihat Suasana Wilujengan Ruwahan Puro Mangkunegaran, Dipimpin Mangkunegara X
Selain itu, hakekat dalam ikatan antara manusia dan budaya tak luput digaungkannya.
Menurutnya, ikatan antara manusia dan kebudayaan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan yang terikat satu sama lain dari kegiatan sehari-hari, dari cara menjalankan hidup, dari cara makan, berpakaian, berbicara, berkesenian, juga apa yang dihasilkan.
KGPAA Mangkunegara X juga menyebutkan bahwa kebudayaan sebagai harga diri dan identitasnya.
"Saya menyadari bahwa Pura Mangkunegaran memiliki warisan budaya luhur yang tidak serta merta, dapat diturunkan secara biologis. Namun, berusaha mlampahaken (menjalankan), sebagai dapat diwariskan pada generasi yang akan datang," ujarnya.