Dalam dunia psikologi, dikenal istilah minimalism yang dipopulerkan oleh Kasey Lloyd dan William Pennington.
Minimalism adalah sebuah gaya hidup yang membuat seseorang sengaja hidup dengan pengeluaran yang lebih sedikit.
"Konsep ini adalah kebalikan dengan materialisme yang fokus pada kehidupan materialis sebagai sarana utama pembentuk kepuasan dan kesejahteraan hidup," katanya.
Sementara itu, minimalism ini dibentuk oleh dua hal, yaitu otonomi dan kompetensi.
Otonomi di sini berarti adanya kebebasan diri untuk berperilaku sesuai dengan dirinya sendiri.
Selain itu, otonomi juga merujuk pada merasa bebas, atas apa yang mereka miliki dan bebas dari jebakan hedonis yang berujung pada adaptasi dan kesenangan hedonis.
Kompetensi, lanjut Rani, adalah adanya daya kontrol diri terhadap lingkungan untuk mengurangi kecemasan dan stres.
Selain itu, minimalism ini akan mendorong adanya ruang mental, kesadaran dan emosi positif.
"Kesadaran tentang diri merujuk pada kesadaran adanya nilai yang mereka miliki dan penting bagi mereka, seperti bagaimana mereka menghabiskan uang. Kesadaran ini membangun pemaknaan terhadap kesenangan dalam kesederhanaan dan harta yang dimiliki," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.