Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Orang Asal Tanah Jawa: Sejarah, Pencipta, dan Makna

Kompas.com - 18/03/2022, 20:52 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Wayang orang atau wong (bahasa Jawa) mementaskan cerita tentang Ramayana dan Mahabarata.

Dalam pementasannya, wayang orang tidak hanya menyajikan hiburan melainkan juga menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat diserap penonton.

Wayang orang berbeda dengan pementasan drama lainnya.

Masing-masing pemain wayang wong memiliki ciri estetis tersendiri yang menggambarkan peran yang dibawakan dalam sebuah gerakan, tata rias, tari, hingga busana yang dikenakannya.

Asal-usul Wayang Orang

Wayang orang berkembang bersama dengan wayang kulit. Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Keberadaan tari yang mengisahkan cerita wayang telah disebutkan pada prasasti Wimalasmara di Jawa Timur yang berangka 930 Masehi.

Prasasti tersebut menyebut wayang wwang dalam bahasa Jawa Kuno (kawi), wayang berarti bayangan wwang berarti manusia.

Baca juga: Rahvana Sveta di Atas Panggung Gedung Wayang Orang Sriwedari, Memukau...

Drama tari yang berasal dari Mataram Kuno di Jawa Tengah ini dilestarikan oleh kerajaan-kerajaan penerusnya seperti Kediri, Singasari, dan Majapahit.

Saat Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta pada 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792) sebagai pendiri dan raja pertama Kesultanan Yogyakarta mengubah dan mencipta ulang kesenian tersebut.

Tokoh Rahwana dalam pementasan Ravana Sveta yang digelar di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta.KOMPAS.com/ARIMBIHP Tokoh Rahwana dalam pementasan Ravana Sveta yang digelar di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta.

Saat Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta pada 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792) sebagai pendiri dan raja pertama Kesultanan Yogyakarta, mengubah dan menciptakan ulang kesenian wayang orang.

Tujuan utama penciptaan wayang orang oleh Sultan Hamengku Buwoni I adalah estetis, yaitu keinginan Sultan untuk menampilkan sebuah pementasan yang menggambarkan perbuatan kepahlawanan dari para satria yang terdapat dalam epos Mahabarata.

Di Yogyakarta, Wayang Wong ditempatkan di posisi terhormat.

Perjalanan Pementasan Wayang Wong

Wayang orang menjadi pertunjukan ritual kenegaraan dan untuk merayakan upacara-upacara penting, seperti ulang tahun dan pernikahan anak Sultan.

Pagelaran wayang orang pertama di Yogyakarta diperkirakan diselenggarakan pada 1757 dengan lakon Gandawardaya, sebuah carangan (cabang cerita) dari kisah Mahabarata.

Baca juga: Menjaga Roh Kesetaraan Gender Lewat Pentas Wayang Orang di Semarang

Saat itu, pertunjukkan masih menggunakan pola pertunjukan wayang kulit, yaitu panggung berbentuk sempit tetapi panjang dan pergerakan pemainnya menggunakan pola dua dimensi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com