Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Sarung, Fungsi, dan Makna

Kompas.com - 18/03/2022, 19:48 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Sarung adalah kain yang berbentuk kotak dengan selongsong yang umumnya dilengkapi dengan motif.

Sarung menjadi bagian tradisi busana di Indonesia.

Salah satunya, pakaian tradisional Melayu Lingga menggunakan sarung atau kain dagang sebagai pelengkap pakaian.

Dalam pakaian tradisional Melayu Lingga yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau, jika tidak menggunakan kain dagang dianggap kurang sopan dan melanggar adat istiadat.

Dalam kesehariaan, sarung digunakan untuk sholat kaum muslim, terutama laki-laki.

Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki sarung dengan corak, ragam, dan bahan yang berbeda-beda.

Sarung Di Masa Perjuangan Bangsa

Dalam zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa kaum penjajah.

Baca juga: Sarung Majalaya Berpeluang Masuk Pasar Global

Saat itu, masyarakat santri merupakan golongan masyarakat yang paling konsisten menggunakan sarung.

Saat, kaum nasionalis abangan hampir meninggalkan sarung dan menggantinya dengan celana formal yang dianggap lebih praktis dan moderen.

Sikap konsisten penggunaan sarung dilakukan oleh salah satu tokoh pejuang, KH Abdul Wahab Hasbullah, seorang tokoh penting di Nahdhatul Ulama (NU).

Suatu kali, ia diundang Presiden Soekarno ke Istana.

Protokol istana menuntut berpakaian formal lengkap dengan jas dan dasi. Saat itu, Abdul Wahab menggunakan jas tetap bawahnya menggunakan sarung untuk menghadiri upacara kenegaraan.

Sebagai seorang pejuang yang berkali-kali bertempur melawan Belanda dan Jepang, Abdul Wahab tetap konsisten menggunakan sarung sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah barat.

Ia ingin menunjukkan harkat dan martabat bangsanya yang tinggi di hadapan budaya barat.

Sejarah Sarung

Kain sarung tidak hanya populer di Indonesia, tetapi kain ini banyak digunakan di sejumlah negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Baca juga: Menikmati Malam Saat Berkemah di IKN, Jokowi Pakai Sarung dan Jaket G20

Sarung juga merupakan bagian kehidupan di Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Myanmar.

Di perkirakan di Indonesia, sarung muncul sejak abad 14 yang dibawa oleh pedagang Arab dan India. Berdasarkan catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman yang terkenal dengan sebutan futah.

Dari sejarah memoar yang ditulis Pangeran Djajadiningrat dari Kesultanan Banten, disebutkan masyarakat Jawa masih menggunakan sarung, jas model Jawa, dan kain tutup kepala yang disebut destar hingga sekitar 1902.

Sarung dibuat dari berbagai macam bahan, seperti katun, sutera, ataupun poliester.

Umumnya, motif sarung berupa kotak-kotak atau garis melintang.

Selain untuk pakaian shalat, sarung juga digunakan untuk selimut bahkan mengayun anak kecil.

Baca juga: Sarung Majalaya Berpeluang Masuk Pasar Global

Adapun, pembuatan sarung umumnya terbagi menjadi dua, yaitu menggunakan alat tenun mesin (ATM) yang digerakkan oleh mesin dan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang digerakkan oleh manusia.

Sumber: www.antaranews.com

eprints.umg.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com