Sarung juga merupakan bagian kehidupan di Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Myanmar.
Di perkirakan di Indonesia, sarung muncul sejak abad 14 yang dibawa oleh pedagang Arab dan India. Berdasarkan catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman yang terkenal dengan sebutan futah.
Dari sejarah memoar yang ditulis Pangeran Djajadiningrat dari Kesultanan Banten, disebutkan masyarakat Jawa masih menggunakan sarung, jas model Jawa, dan kain tutup kepala yang disebut destar hingga sekitar 1902.
Sarung dibuat dari berbagai macam bahan, seperti katun, sutera, ataupun poliester.
Umumnya, motif sarung berupa kotak-kotak atau garis melintang.
Selain untuk pakaian shalat, sarung juga digunakan untuk selimut bahkan mengayun anak kecil.
Baca juga: Sarung Majalaya Berpeluang Masuk Pasar Global
Adapun, pembuatan sarung umumnya terbagi menjadi dua, yaitu menggunakan alat tenun mesin (ATM) yang digerakkan oleh mesin dan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang digerakkan oleh manusia.
Sumber: www.antaranews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.