BALI, KOMPAS.com- Ternyata trofi ajang balap MotoGP 2022 memiliki makna mendalam, yakni melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia.
Makna tersebut tertuang dari bentuk obor sebagai lambang nyala api seperti kompetisi balap motor yang panas.
Api juga melambangkan semangat kebangkitan perekonomian Indonesia setelah terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Penukaran Stiker Kendaraan di Mandalika Kisruh, Warga: Di Informasi Bisa, Pas Sampai Sini Enggak Ada
Lewat ajang MotoGP Mandalika, diharapkan perekonomian Indonesia bisa bangkit, terutama melalui sektor pariwisata.
Hal ini disampaikan pendiri Tuksedo Studio Pudji Handoko.
Tuksedo Studio sendiri merupakan spesialis pembuatan bodi mobil klasik yang beralamat di kawasan Ketewel, Gianyar, Bali.
Studio ini ditunjuk untuk membuat trofi pemenang Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Mandalika.
"Piala ini melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika," kata Handoko, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Cerita Pendiri Tuksedo Studio Bali, Ungkap Makna Obor di Trofi MotoGP Indonesia
Trofi ini dibuat dengan bahan alumunium yang umum dipakai sebagai material kendaraan berkecepatan tinggi.
Alumunium melambangkan sebuah balapan yang artinya bahwa kecepatan menentukan kemenangan.
"Di piala juga ada pola siluet sirkuit yang mendasari desain piala ini secara umum sebagai ajang MotoGP yang diselenggarakan di Mandalika. Terus ada motif tenun Lombok juga," tuturnya.
Baca juga: Cerita Pedagang Lokal di Lombok, Omzet Naik berkat MotoGP
Tuksedo Studio sebelumnya juga ditunjuk sebagai pembuat trofi untuk ajang World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika.
Namun Handoko mengaku tidak menyangka usaha miliknya ditunjuk sebagai pembuat trofi MotoGP Mandalika.
"Jujur kami tidak menyangka, ya. Senang dan bangga karena diberikan kesempatan untuk mengerjakan ini (trofi MotoGP)," katanya.
Baca juga: Ingat, Ini yang Tak Boleh Dibawa dan Dilakukan Penonton MotoGP Mandalika, Ketahuan Langsung Disanksi
Saat itu dia dihubungi oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk membuat trofi. Tawaran tersebut dia terima.
"Desainnya kita yang menentukan. Jadi kami mengajukan beberapa desain piala, setelah disetujui, proses pembuatan kita lakukan. Kira-kira dua minggu itu (piala) kita kerjakan," kata Handoko.
Meski hanya diberikan waktu dua minggu pengerjaan, Handoko mengaku senang mendapatkan kesempatan langka tersebut.
Baca juga: Tak Bisa Beli Tiket, Warga Tonton MotoGP dari Atas Bukit Kuburan
Kesempatan ini, kata dia, merupakan sebuah bukti bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas mumpuni merancang dan membuat langsung sebuah karya seni berkelas dunia.
Adapun Tuksedo Studio membuat 18 trofi sesuai dengan jumlah kategori lomba dalam balapan motor internasional itu.
Seri MotoGP di Sirkuit Mandalika akan menggelar tiga kategori lomba, yakni MotoGP, Moto2, dan Moto3, serta featuring race, yakni Asia Talent Cup (ATC).
Masing-masing empat trofi dibuat untuk MotoGP, Moto2, dan Moto3.
Sedangkan untuk turnamen balapan pendukung, yakni ATC, dibuatkan enam trofi.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.