Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umbul Dungo Apeman Rakyat, antara Adat Kejawen dan Tradisi Islam

Kompas.com - 18/03/2022, 16:44 WIB
Ari Widodo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Hadir pula para penari Sanggar Sapta Krida Budaya asuhan Ardianto Nugroho yang gemulai menggerakkan tubuh dalam iringan Kidung Pangkur Gedong Kuning yang lebih dikenal dengan Sigra Milir.

“Singgah-singgah kala singgah, pan suminggah durga kala sumingkir, sing asirah sing asuku, sing awulu, sing abahu, sing atenggak kalawan buntut, sing atan kasat mata, mulia ing asal neki”.

Kidung mantra tulak bala ini sering ditembangkan oleh orang-orang tua saat tengah malam tujuannya untuk menolak segala bala, marabahaya, kala rubeda, maupun penyakit yang ditimbulkan dari yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata.

Baca juga: Melihat Suasana Wilujengan Ruwahan Puro Mangkunegaran, Dipimpin Mangkunegara X

Sebelum tarian disuguhkan terlebih dahulu, para budayawan Demak menyampaikan ular-ular atau nasihat bagi peserta yang mengikuti kegiatan Umbul Dungo Apeman Rakyat ini.

Setiap akhir kata para budayawan ini menyumbangkan tembang-tembang yang sudah melegenda misalnya Lir-ilir dan Kidung Rumeksa Ing Wengi yang menjadi ikon warisan Sunan Kalijaga.

Sambutan atau sembur tutur uwur dari para sesepuh, dilanjutkan dengan merapalkan doa-doa dalam bahasa Arab yang dipimpin oleh M. Ilyas Ruhiyat yang juga seorang pelukis.

Jika biasanya doa-doa dilantunkan oleh pemimpin dan audiens hanya mengaminkan maka kali ini kalimat-kalimat agung dilantunkan bersama-sama menjadi sebuah harmoni yang menyentuh hati.

“Filosfinya sebagai media berdoa, cuma secara kemasyatakatn di ekspresikan dengan umbul doa apeman,” tutur Ketua Dekade yang akrab dipanggil Cak One ini.

Baca juga: Kades di Demak Dilaporkan ke Polisi, Minta Uang Rp 470 Juta Agar Korban Lolos Jadi Sekdes, Ini Kronologinya

Apem berasal dari istilah 'afwa' yang berarti minta ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Makan apem dan doa bersama sejak dulu dicontohkan oleh wali sanga.

Diharapkan tradisi yang menjadi salah satu ajang silaturahmi ini tidak musnah digerus zaman.

Sarono Kasi Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak menyatakan bahwa tradisi apeman bukan hanya milik masyarakat Demak saja, tapi hampir seluruh masyarakat Pulau Jawa menyelenggarakan tradisi itu dengan nama yang berbeda.

"Tradisi apeman ini turun temurun dari nenek moyang kita. Sebelum saya lahir pun sudah ada tradisi ini. Penyelenggaraan tradisi apeman itu ada yang di masjid, musala,kampung maupun tempat pemakaman umum,” kata Sarono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com