Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu Mengaku "Bupati" Salatiga, Wali Kota: Pelaku Kurang Belajar

Kompas.com - 17/03/2022, 15:51 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Modus penipuan mengaku Wali Kota Salatiya Yuliyanto kembali terjadi. Pelaku menggunakan modus penggalangan dana untuk yayasan dan pondok pesantren.

Yuliyanto mengatakan, dirinya mengetahui adanya pesan melalui Whatsapp tersebut karena mendapat laporan dari beberapa warga.

Baca juga: Kades di Magetan Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Penipuan Penjualan Sapi

"Ada yang melakukan konfirmasi kepada saya terkait permintaan tersebut. Saya jelaskan itu adalah penipuan," ujarnya, Kamis (17/3/2022).

Menurut Yuliyanto, ada dua pesan yang dikirimkan pelaku, meski isinya secara garis besar sama. Pesan pertama mengaku sebagai Bupati Salatiga dan pesan kedua tertulis Wali Kota Salatiga.

"Kalau yang Bupati Salatiga itu jelas salah karena ini kan Kota, jadi kepala daerahnya Wali Kota bukan Bupati. Mungkin pelakunya juga kurang membaca, sehingga ada salah itu," ungkapnya.

Yuliyanto menegaskan tidak pernah menggalang dana untuk donasi. "Tidak ada itu penggalangan dana, jadi yang dilakukan itu jelas penipuan. Kalau sudah penipuan, maka laporkan saja ke Polres Salatiga," kata dia.

Dia juga menilai masyarakat sudah bisa membedakan pesan yang benar dan pesan yang bertujuan menipu. "Penipuan dengan modus seperti ini kan sudah sering, jangan terjebak. Kalau sedang iseng, penipu-penipu itu dikerjain saja," kata Yuliyanto.

Sementara Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana mengatakan sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. "Kita sudah melakukan penelusuran untuk mengungkap identitas pelaku. Ini sudah meresahkan masyarakat dan menurunkan kredibilitas Wali Kota Salatiga," tegasnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak segan melakukan konfirmasi jika mendapat pesan yang berisi permintaan uang.

"Di Salatiga saat ini ada Forkompinda yang baru menjabat, seperti Dandim, Kajari, dan Kepala Pengadilan Negeri, momentum ini biasa digunakan penipu untuk beraksi. Tetap harus konfirmasi, semua welcome untuk menjawab kok," kata Indra.

Indra mengatakan, terkadang masyarakat menjadi tidak sadar saat menerima pesan dari pejabat. "Tidak sadar dalam artian sungkan, ewuh pekewuh hingga bisa menyerahkan uang. Jadi semua harus dikroscek terlebih dulu agar tidak menjadi korban," paparnya.

Baca juga: Terdakwa Kasus Penipuan Investasi Emas Dituntut Bayar Rp 53 Miliar oleh Eks Pegawai KPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com