KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya akan serius menangani kasus mayat perempuan dan kerangka anak di bawah Tol Semarang.
Diduga mayat perempuan yang belakangan diketahui bernama Suwita adalah korban pembunuhan.
Sementara kerangka anak yang ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan mayat Suwita diduga adalah anak bungsu Suwita.
"Sampai ke ujung dunia ke lubang semua. Kami akan kejar," kata Djuhandani, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Mayat Perempuan dan Kerangka Anak di Kolong Tol Semarang, Apakah Ibu dan Anak?
Mayat Suwita ditemukan di bawah jembatan Tol KM 425 Susukan, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (13/3/2022).
Sementara kerangka anak ditemukan pada Rabu (16/3/2022) di KM 426.
Identitas Suwita diketahui setelah ia dilaporkan hilang oleh keluarganya di Polsek Mlati, Sleman.
Perempuan yang berprofesi tenaga kesehatan tersebut memiliki dua anak. Sang sulung tinggal bersama neneknya di Palembang. Sementara si bungsu tinggal di Yogyakarta bersama sang ibu.
Baca juga: Misteri Mayat Nakes dan Kerangka Anak di Kolong Jalan Tol Semarang
Namun untuk memastikan identitas korban anak, pihak kepolisian masih menunggu hasil tes DNA.
"Namun, kami masih menunggu hasil DNA untuk memastikan. Karena kondisi mayat wanita saat ditemukan dalam keadaan membusuk sedangkan jenazah yang diduga anaknya ini sudah dalam wujud tengkorak. Akan kita dalami," ungkapnya.
Ia mengatakan diduga korban anak meninggal lebih dari dua minggu yang lalu, sementara Suwita diduga meninggal lebih dari seminggu sebelum ditemukan.
"Kami juga belum mengetahui apakah ini anak korban atau korban lainnya. Karena kondisinya agak berbeda," ujarnya.
Baca juga: Ada Kerangka Anak Dekat Lokasi Penemuan Mayat Perempuan di Kolong Tol Semarang
Djuhandani menuturkan jasad anak berada di atas tanah dan tertutup semak-semak. Pihaknya memperkirakan anak tersebut dilempar dari atas jembatan.
"Kondisi jasad anak sama seperti jasad wanita ada di atas tanah kami memprediksi anak itu dilempar dari atas," tuturnya.
Terkait identitas Suwita, Djuhandani menjelaskan identitas korban dikenali karena saat ditemukan ia mengenakan jilbab biru dan cocok dengan foto semasa hidup.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.