Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Perempuan dan Kerangka Anak di Kolong Tol Semarang, Apakah Ibu dan Anak?

Kompas.com - 17/03/2022, 13:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kerangka anak kecil yang diperkirakan berusia 4 tahun ditemukan di sekitar Tol Semarang Susukan tepatnya di KM 426 pada Rabu (16/3/2022).

Tiga hari sebelumnya, warga juga menemukan mayat seorang perempuan yang membusuk di kolong Tol Semarang Susukan di KM 425 pada Minggu (13/3/2022)

Tidak ada identitas di kedua mayat tersebut. Belakangan mayat perempuan diketahui sebagai tenaga kesehatan bernama Suwita Kusuma Gatra Subardiah kelahiran Yogyakarta pada 8 Juli 1989.

Identitas Suwita diketahui setelah dilaporkan hilang oleh keluarganya di Polsek Mlati, Sleman.

Baca juga: Misteri Mayat Nakes dan Kerangka Anak di Kolong Jalan Tol Semarang

Suwita diketahui memiliki dua anak. Anak sulungnya tinggal di Palembang bersama neneknya atau ibu dari Suwita.

Sementara anak bungsunya tinggal bersama Suwita di Yogyakarta.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Dirreskrimum Polda) Jawa Tengah, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro menduga kerangka anak tersebut adalah anak bungsu Suwita.

Namun pihaknya masih menunggu hasil DNA kerangka anak.

"Namun, kami masih menunggu hasil DNA untuk memastikan. Karena kondisi mayat wanita saat ditemukan dalam keadaan membusuk sedangkan jenazah yang diduga anaknya ini sudah dalam wujud tengkorak. Akan kita dalami," ungkap dia, Rabu (16/3/2022)

Baca juga: Ada Kerangka Anak Dekat Lokasi Penemuan Mayat Perempuan di Kolong Tol Semarang

Ia mengatakan diduga korban anak meninggal lebih dari dua minggu yang lalu, sementara Suwita diduga meninggal lebih dari seminggu sebelum ditemukan.

"Kami juga belum mengetahui apakah ini anak korban atau korban lainnya. Karena kondisinya agak berbeda," ujarnya

Djuhandani menuturkan jasad anak berada di atas tanah dan tertutup semak-semak. Pihaknya memperkirakan anak tersebut dilempar dari atas jembatan.

"Kondisi jasad anak sama seperti jasad wanita ada di atas tanah kami memprediksi anak itu dilempar dari atas," tuturnya.

Baca juga: Identitas Mayat di Kolong Jalan Tol Semarang Terungkap, Nakes Asal Sleman

Terkait identitas Suwita, Djuhandani menjelaskan identitas korban dikenali ketika ditemukan jilbab biru dan dicocokan dengan foto semasa hidup.

Jilbab itu sangat identik dengan digunakan korban di foto tersebut.

"Baju yang dikenakan setelah kami cek ke keluarga itu adalah baju korban. Kemungkinan besar korban adalah Suwita Kusuma Gatra Subardiah," ujar dia.

Ia berjanji secepatnya akan segera mengukap pelaku pembunuh Suwita. Pihaknya akan mengejar pelaku tersebut.

"Sampai ke ujung dunia ke lubang semua. Kami akan kejar," tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunJateng.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com