RUTENG, KOMPAS.com - Coba bermanfaat bagi orang lain tanpa pamrih. Itulah moto hidup Yuliana Ida (31), sarjana pendidikan yang kini membuka Rumah Baca Woang (RBW), di Kampung Woang, Desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perempuan yang akrab disapa Liany itu menuturkan, ia membuka rumah baca itu pada Juli 2021.
Saat itu, Covid-19 sedang merebak di Kabupaten Manggarai Barat. Hampir semua sektor kehidupan lumpuh, termasuk pendidikan.
Anak-anak sekolah terpaksa belajar secara daring dari rumah untuk mencegah terjadinya kontak dan penyebaran Covid-19 di sekolah.
Liany mengatakan, siswa SMP dan SMA yang mendapatkan tugas dari guru datang ke rumahnya untuk belajar.
Baca juga: Bauran Energi Baru Terbarukan di Pulau Flores Capai 15,24 Persen
Tak hanya siswa SMP dan SMA, siswa SD di sekitar rumahnya juga ikut bergabung.
"Waktu itu mereka ramai-ramai datang ke rumah dan kita belajar di situ. Lihat begitu anak-anak SD juga mau ikut itu pekan keduanya. Melihat itu, saya termotivasi untuk menjadikan rumah sebagai tempat belajar bagi anak sekolah di desa," tutur Liany saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Selasa (15/3/2022).
Liany lalu memberanikan diri membuka tempat belajar bagi anak-anak sekolah di rumahnya. Tempat belajar itu diberi nama Rumah Baca Woang (RBW).
"Saya buat itu atas dasar keprihatinan pribadi, melihat anak-anak bermain tidak jelas karena tak ada belajar tatap muka. Saya punya hati tergerak. Sesuai moto hidup saya, coba bermanfaat bagi orang lain tanpa pamrih," ungkap alumni Universitas Dwijendra Denpasar itu.