Dari informasi yang dihimpun, sebelum insiden penembakan terjadi, Pratu R sempat berbincang dengan komandannya Letda Arh Firlanang di dalam pos.
Saat itu Pratu R meminta izin untuk pulang ke kampung halamannya di Jambi karena orangtuanya sedang sakit.
Setelah berbincang, komandannya kemudian masuk ke kamar untuk beristirahat.
Selanjutnya, Pratu R kemudian mengambil sangkur dan membongkar gudang senjata dan mengambil satu pucuk senjata api laras panjang jenis SS2P2 berserta amunisi.
Jelang beberapa saat pelaku kemudian menembaki komandannya dan tembakannya meleset.
Kemudian pelaku menembaki rekannya Prada R saat akan keluar dari pos sebelum akhirnya pelaku menembaki Bharaka FA yang melintas di depan pos tersebut.
Terkait informasi tersebut, Adi mengaku pihaknya masih mendalaminya.
“Sementara untuk masalah itu masih didalami jadi apakah kondisi depresi itu terkait dengan permasalahan yang lain nanti bisa diektahui setelah pemeriksaan kejiwaan,” katanya.
Baca juga: Polda Maluku Pastikan Stok Minyak Goreng Aman, Warga Diminta Tidak Panik
Diberitakan sebelumnya Pratu R, seorang oknum Satgas TNI BKO Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha yang bertugas di Desa Liang, Kecamatan Waipia, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku menembaki rekannya Prada R.
Tak hanya itu dia juga menembaki seorang anggota Brimob Polda Maluku Bharaka FA pada Rabu (16/3/2022) dini hari.
Akibat insiden itu Prada R yang juga anggota Satgas TNI BKO Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha harus dirawat intensif di RSUD Masohi karena mengalami luka parah.
Sedangkan Bharaka AF meninggal dunia di lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.