Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Panen Desa Terisolasi di Perbatasan RI-Malaysia untuk Setahun Hilang Tersapu Banjir

Kompas.com - 15/03/2022, 19:25 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kondisi tersebut diperparah dengan harga bahan kebutuhan yang sangat mahal di wilayah ini.

Harga harga Sembako dan kebutuhan lain, akan menjadi hampir dua kali lipat dari harga normal setelah sampai Wa’Yagung.

Permia mengatakan, persoalan harga terkait masalah jarak dan cara pengangkutan yang tidak biasa.

"Jadi barang barang Sembako dan lainnya didatangkan dari Long Bawan yang merupakan pusat kota Krayan. Dari sana, bisa dibawa menggunakan mobil menuju perbatasan Wa’Yagung, lalu harus diangkut menggunakan kerbau. Kita harus jalan kaki setidaknya delapan jam menuju Wa’Yagung, kadang malah harus bermalam di hutan," lanjutnya.

Baca juga: Jelang Dibukanya Perbatasan Malaysia, Calon Buruh Migran dengan Paspor Palsu Bermunculan

Salah satu contohnya adalah harga gula pasir yang dibanderol Rp 32.000 per kilogram, akan dijual dengan harga lebih dari Rp 50.000.

"Ada juga yang mengambil barang dagangan dengan dipikul jalan kaki. Itu yang membuat harganya dijual jauh lebih mahal. Biasanya harganya bertambah Rp 20.000 dari harga normal di Krayan," kata Permia.

Kendati hasil panen musnah diterjang banjir, masyarakat Wa’Yagung tidak merasa panik ataupun bingung.

Baca juga: Jelang Pembukaan Jalur Perbatasan Malaysia, Danlantamal XIII Tarakan Tegaskan Tak Boleh Ada Pelanggaran di Perbatasan Laut RI

Keseharian mereka yang sebagai petani dan pekebun, memiliki sejumlah tanaman pangan, seperti ubi, juga banyak jenis buah-buahan.

"Kalau masalah makan, di Wa’Yagung tidak bingung. Justru yang bingung itu menjual hasil kebun. Masyarakat banyak memanen buah durian, mata kucing (kelengkeng) dan jenis buah lain, tapi karena kendala akses, tidak bisa keluar dari Wa’Yagung," sesalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com