Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Panen Desa Terisolasi di Perbatasan RI-Malaysia untuk Setahun Hilang Tersapu Banjir

Kompas.com - 15/03/2022, 19:25 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Selain itu, terdata hasil panen masyarakat hilang terbawa arus banjir dan longsor. Nilai kerusakan dan kerugian di sektor ini sekitar Rp 806.350.000.

"Kita hanya bisa melakukan penanganan secara manual karena tidak memungkinkan alat berat masuk melihat kondisi geografis. Kita prihatin juga karena kebutuhan masyarakat sangat bergantung pada sawah," katanya.

Desa Wa’Yagung merupakan sebuah pedesaan terpencil di tengah hutan Krayan, berjarak sekitar 16 kilometer dari pusat Kecamatan Krayan Timur.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kaltim, Kalteng, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 15 Maret 2022

Pelaksana tugas Camat Krayan Timur Permia menuturkan, akses jalan menuju Wa’Yagung masih berupa tanah lembek berlumpur, sehingga jalanan tersebut dikenal dengan jalan kerbau.

Untuk masuk ke pedesaan yang dihuni oleh 36 kepala keluarga tersebut, harus dengan berjalan kaki selama 8 jam.

"Kalau mau lebih cepat, bisa mengambil jalan pintas lewat hutan lebat, tapi tantangannya banyak sekali lintah sebesar jempol orang dewasa menempel di daun daun hutan. Meski lebih hemat dua jam perjalanan, badan akan dipenuhi lintah setelah sampai di pedesaan," tuturnya.

Permia menuturkan, sejak cuaca penghujan, air sungai meluap dan berakibat longsor yang menimbun sejumlah infrastruktur jalan, maupun persawahan yang merupakan sumber penghasilan warga setempat.

Baca juga: Malaysia Buka Perbatasan, Ini Tanggapan Wali Kota Pontianak

Selain itu, sumber air bersih dan PLTA di Wa’Yagung, terkena dampaknya. Sumber air menjadi sangat keruh, dan PLTA sempat mengalami kerusakan parah akibat musibah tersebut.

"Kita bergotong-royong melakukan perbaikan dan untuk PLTA saat ini sudah mulai normal. Meski dayanya tidak besar, namun bisa menerangi Wa’Yagung dengan jumlah jiwa yang sedikit. Kalau hujan, listrik bisa menyala siang malam, kalau kemarau, hanya malam saja menyalanya," katanya lagi.

Musibah banjir disusul longsoran bukit di Wa’Yagung belakangan, memang diakui menjadi pukulan berat bagi masyarakat yang masih mengalami keterisoliran ini.

Apalagi, hasil panen gabah yang disimpan dalam lumbung untuk persiapan setahun ke depan, hanyut diterjang banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com