BANYUMAS, KOMPAS.com - Poniran (40), warga Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bersama istri dan kedua anaknya harus mengungsi.
Hujan yang melanda wilayah setempat sejak Senin (14/3/2022) malam, mengakibatkan rumahnya terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
"Kaget lagi tidur tiba-tiba air sudah masuk ke kamar. Saya terbangun pukul 04.00 WIB," tutur Poniran, saat ditemui di balai desa setempat yang digunakan sebagai tempat pengungsian, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: 8 Desa di Kebumen Banjir, Tinggi Air Capai 1 Meter, Ratusan Jiwa Diungsikan
Ia sempat bertahan di rumahnya yang berada di RT 002 RW 006. Namun, ketinggian air yang masuk ke rumah terus bertambah hingga membasahi kasur.
"Saya akhirnya ke pengungsian sekitar pukul 04.30 WIB," kata Poniran.
Ia hanya sempat membawa pakaian ganti. Sementara, barang-barang berharga lainnya ditinggal di rumah.
Berbeda dengan Poniran, Nur Hayati (26), warga RT 002 RW 004 ini memilih mengungsi karena belum genap sebulan melahirkan anak pertamanya.
"Karena ada bayi jadi saya mengungsi. Saya ke sini tadi sudah agak siang pukul 09.00 WIB," kata Nur.
Setelah dari pengungsian rencananya ia akan tinggal sementara waktu di rumah orangtuanya di desa tetangga.