Teguh akhirnya berinisiatif untuk menyambut dari depan gedung.
Namun, ketika Jokowi mau masuk gedung dia dihampiri Paspampres diminta tidak mendekat karena sudah ada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menyambut Jokowi sebagai tuan rumah.
"Pak Presiden mau lewat Paspampres datang, Pak Wakil ini sudah diwakili sama Pak Gubernur sebagai tuan rumah Pak Wakil langsung ke sana saja (STP). Saya lalu pindah," ucap Teguh menirukan Paspampres.
Baca juga: Kematian Covid-19 Capai 9 Orang, Wawali Solo Teguh: Rata-rata Komorbid
Teguh meninggalkan gedung Tower Ki Hadjar Dewantara UNS dan pindah ke STP yang merupakan lokasi kedua yang dikunjungi Jokowi setelah menghadiri Dies Natalis.
"Karena memang dari Protokol, kemudian dari Pak Rektor menyampaikan kepada saya mewakili menerima Pak Presiden di STP dengan Direkturnya STP. Saya pindah sama Mas Herwin," ungkap dia.
Lagi-lagi Teguh tidak bisa menyambut kedatangan Jokowi di STP karena harus tes PCR terlebih dahulu.
Padahal, dia sudah antigen. Teguh dari awal tidak diberitahu untuk melaksanakan PCR.
"Kurang 10 menit Paspampres sama Protokol mengikuti saya. Pak Wakil mohon izin tidak bisa mendekat karena harus PCR. Saya antigen, tapi saya tidak pernah dikasi tahu PCR. Saya datang sudah antigen di RS Dr Oen drive thru. Sampai di sana kurang 10 menit Presiden mau geser menyampaikan harus PCR," kata dia.
Baca juga: Tenda Kemah Jokowi di IKN Ditaburi Garam untuk Hindari Ular
Teguh kemudian memilih untuk meninggalkan STP. Ketika dirinya hendak mencari mobil dinasnya mengaku dikejar dari Protokol Istana untuk diusakan bertemu Presiden. Namun, Teguh tetap memilih meninggalkan lokasi tersebut.
"Saya ini atas nama Wali Kota. Saya yang punya tempat ini. Pak mohon izin seandainya di sini tidak bisa mendekat. Lha ngapain saya di sini. Saya keluar. Saya cari mobil saya diparkirannya Taman Cerdas dikejar sama Protokol Istana. Pak Wakil mohon maaf nanti saya usahakan," terangnya.
"Saya bukan mau ingin dihargai, tidak. Tapi, saya ini jabatannya mewakili Wali Kota yang ditugaskan Wali Kota. Saya harus melaporkan hasil tugas saya. Saya punya etika, punya sopan santun, saya tahu. Kalau saya sakit tidak mungkin datang," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.