Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Air dan Tanah Hasil Ritual Adat dari Flobamorata NTT Menuju IKN

Kompas.com - 14/03/2022, 13:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tiga pulau besar di NTT yakni pulau Timor, Flores dan Sumba dan Alor serta Lembata (Flobamorata) mempersembahkan tanah dan air mereka untuk Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Tanah dan air tersebut diambil dengan ritual adat khusus.

Baca juga: Gunakan Jet Pribadi, Gubernur NTT dan NTB Bawa Air dan Tanah ke IKN Nusantara

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulanya menindaklanjuti arahan dari rapat koordinasi terkait agenda Kunjungan Presiden RI, Joko Widodo bersama Gubernur se-Indonesia ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, langsung memerintahkan tujuh orang bupati dengan tugas mereka masing-masing.

Bupati di tiga kabupaten yakni Belu, Sumba Tengah dan Flores Timur, membawa satu kilogram tanah dari wilayahnya.

Kemudian, bupati di empat Kabupaten yakni Alor, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Lembata membawa satu liter air dari wilayahnya.

Ketentuan pengambilan tanah dan air dilaksanakan dengan ritual adat masing-masing daerah.

Prosesi adat pun didokumentasikan melalui video dan foto, serta dinarasikan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 13 Maret 2022

Tanah dan air ini diambil dari berbagai daerah.

Pengambilan melalui upacara adat yang penuh hikmat oleh para tua adat setempat, disertai persembahan aneka hewan untuk mendapatkan restu leluhur. 

Dari Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste, masyarakat di Dusun Halisikun, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, menggali tanah dari leluhur sebanyak 77 kali dengan sebatang kayu suci Ai Suak.

Baca juga: Tiba di Kaltim, Gubernur NTT: Tanah dan Air Kami Bawa ke IKN Melalui Ritual Adat Flobamora

Angka 77 ini merupakan simbol dukungan terhadap pendirian Ibu Kota Negara Baru Nusantara yang dibangun bertepatan dengan usia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-77 pada tahun ini.

Kemudian, dari ujung timur pulau Flores, sebongkah tanah diserahkan oleh masyarakat Kabupaten Flores Timur.

Tanah ini diambil dari kaki Gunung Ile Mandiri yang diyakini masyarakat setempat sebagai asal muasal manusia pertama yang menghuni kota Larantuka, ibu Kota Flores Timur.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 12 Maret 2022

Selanjutnya bergeser ke Pulau Sumba, tepatnya di Kampung Anajika, Desa Anajika Kecamatan Umbu Ratu Nggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah.

Tanah diambil di Kampung Anajika yang merupakan kampung tua dengan nilai historis budaya dan adat yang sangat kental.

Tanah itu dipersembahkan secara tulus oleh masyarakat Kabupaten Sumba Tengah untuk menjadi fondasi pembangunan ibu kota baru.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Kota Kupang Terapkan PPKM Level 3

Selanjutnya, air diambil dari pulau-pulau terluar di NTT. Masyarakat Adat Pitungbang Kabupaten Alor mempersembahkan tetesan air dari Sumber Mata Air pegunungan Sey Palol.

Masyarakat setempat memercayainya sebagai air sakral yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian, dari pulau paling selatan NKRI, masyarakat Kabupaten Rote Ndao menyerahkan air dari sumber mata air Oemau yang merupakan sumber mata air terbesar di Rote Ndao.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tanah dan Air yang Dibawa oleh 34 Gubernur Telah Kita Satukan di IKN

Selanjutnya bergeser ke Kabupaten Sabu Raijua, daerah lainnya di batas Selatan NKRI juga mempersembahkan air dari sumber mata air Eimada Rai Jiwuwa sebagai simbol persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI.

Adapun dari Kabupaten Lembata, mempersembahkan air kesejukan dan kedamaian untuk Indonesia dari Urumiten, satu-satunya sumber air untuk pertanian lahan basah di Kota Lewoleba, Ibu Kota Lembata.

Baca juga: Gubernur Kalsel Bawa Tanah dan Air dari Rumah Ulama ke IKN, Sempat Didoakan

Selanjutnya tanah dan air tersebut dibawa ke Kupang oleh bupati tanpa diwakilkan, dengan berpakaian adat lengkap sesuai asal daerah.

Tanah dan air pun diserahkan secara adat kepada Viktor Bungtilu Laiskodat di halaman kantor Gubernur NTT pada Jumat (11/3/2022).

Kemudian, pada Minggu (13/3/2022), Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah berangkat dari Bandara Udara El Tari di Kupang pukul 10.15 Wita, menggunakan jet pribadi.

Rombongan tiba di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sekitar pukul 12.00 Wita.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait dengan penyatuan nusantara yang dimulai dari pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara.

Baca juga: Gunakan Jet Pribadi, Gubernur NTT dan NTB Bawa Air dan Tanah ke IKN Nusantara

Viktor berharap, tanah dan air yang diambil dari rahim Flobamorata (singkatan nama nama pulau di NTT) untuk membangun IKN Nusantara, menjadi kekuatan dan kebanggaan Indonesia.

"Ini sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur," katanya.

"Pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur menyerahkan tanah dan air dari rahim Flobamorata untuk disatukan dengan tanah dan air dari seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjut Viktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com