Andrik juga menilai, lewat prosesi ini Jokowi ingin merangkul seluruh kekuatan di Indonesia untuk bersatu di IKN Nusantara.
“Pelaksanaan ritual tersebut secara tradisi meruapakan satu laku yang perlu dijalani. Jadi, membangun IKN tidak hanya bersifat fisik, tapi juga berhadapan dengan hal-hal yang bersifat spiritual,” tuturnya.
Baca juga: Kelelahan Ikuti Ritual Nusantara Satu di IKN, Gubernur Sulawesi Tengah Pingsan
Menurut guru besar di bidang Ilmu Komunikasi Lintas Budaya di UNS Surakarta ini, prosesi tersebut juga menyimbolkan bahwa Jokowi tak ingin bekerja sendiri dalam pembangunan IKN.
“Pak Jokowi membutuhkan dukungan dari seluruh penjuru Nusantara,” jelasnya.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol IKN merupakan bentuk dari kebinekaan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para gubernur, ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara,” terangnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Baca juga: Pengumpulan Gubernur se-Indonesia Membawa Tanah dan Air Simbol IKN Bukan Proyek Jokowi
Jokowi juga menyebutkan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan swasta, serta seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan IKN akan sangat membantu agar apa yang dicita-citakan bisa segera terwujud.
Selepas prosesi penyatuan tanah dan air ini, Presiden Jokowi bakal berkemah di kawasan titik nol IKN Nusantara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.