KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah pelintas batas di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste, diprediksi meningkat menjelang Pemilihan Presiden Timor Leste pada Sabtu (19/3/2022).
Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik saat bertemu pihak Imigrasi Atambua di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu (13/3/2022).
Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 1.260 Liter Minyak Tanah ke Timor Leste
“Diperkirakan akan terjadi peningkatan pelintas di perbatasan yang rutenya Dili-Motaain-Wini-Oecusse (PP), sehingga diusulkan agar perbatasan dibuka secara normal kembali dengan diberlakukan VoA berlaku khusus RDTL-NKRI dalam waktu tertentu,” kata Okto di lokasi, Minggu.
Pemilu Presiden Timor Leste diikuti 16 kandidat, terbanyak sejak negara itu menggelar pemilu.
Di antara kandidat terdapat empat perempuan yakni Presiden Partai Buruh Angela Freitas, Pemimpin Partai Kmanek Haburas Unidade Nasional Timor Oan (KHUNTO) Armanda Berta dos Santos.
Selain itu, ada istri Perdana Menteri Taur Matan Ruak, Isabel Ferreira, dan aktivis perempuan Milena Pires. Pires merupakan mantan wakil tetap Timor Leste untuk PBB.
Hal lainnya yang turut dibahas adalah persoalan perguruan pencak silat PSHT yang akan melaksanakan kegiatan ulang tahun ke-100 pada tahun ini.
Kegiatan itu dikhawatirkan akan membuat lonjakan pelintas ilegal seperti pada 2021.
Dalam diskusi tersebut, Dubes RI minta Pemerintah Timor Leste sebaiknya meresmikan PSHT dan perguruan silat lainnya sehingga dapat melaksanakan kegiatan di Timor Leste.
Perguruan silat di Timor Leste, hanya mengundang maha guru dari Madiun, Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.