Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tidak Bisa Janji Muluk-muluk, tapi Melihat Yalimo Hancur, Akan Kita Kembalikan"

Kompas.com - 14/03/2022, 08:34 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Bupati dan wakil bupati terpilih Yalimo, Nahor Nekwek dan John Willil tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Sabtu (12/3/2022) pukul 08.00 WIT.

Mereka disambut secara adat dan dikalungkan bunga serta noken oleh perwakilan masyarakat Yalimo di VIP Room Bandara Sentani.

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Yalimo memang memakan waktu belasan bulan karena konflik politik yang terjadi di wilayah itu. Kondisi Yalimo pun sempat tak kondusif, kerusuhan hingga warga mengungsi.

Hasil pilkada itu berulang kali digugat di Mahkamah Konstitusi (MK). Terhitung, ada tiga kali pemungutan suara ulang (PSU) yang diputus MK.

PSU Pilkada Yalimo terakhir digelar pada Rabu (26/1/2022). Pelaksanaan PSU berjalan aman dan damai.

Saat itu, KPUD Yalimo menetapkan pasangan calon bupati nomor urut 1, Nahor Nekwek dan John Willil, memperoleh 48.504 suara dan pasangan calon nomor urut 2 Lakius Peyon dan Nahum Mabel, memperoleh 41.548 suara.

Pasangan nomor urut 2 Lakius Peyon dan Nahum Mabel sempat mengugat hasil itu ke MK dalam perkara sengketa Yalimo Nomor 154. Namun, MK menolak gugatan itu dan menyatakan Nahor Nekwek-John Wilil sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.

Pernyataan bupati terpilih

Bupati terpilih Yalimo Nahor Nekwek mengungkapkan, dirinya bersama Wakil Bupati Yalimo, John Willil mendapatkan suara yang mutlak dari masyarakat di Yalimo.

Baca juga: PSU Beranak Cucu, Kuasa Hukum Sebut Pilkada Yalimo Papua Antik, Pertama di Indonesia

“Kami tidak bisa janji yang muluk-muluk, tetapi melihat Yalimo hancur, akan kita kembalikan,” ungkapnya kepada wartawan di VIP Room, Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (12/03/2022).

Nahor mengakui, masyarakat di Yalimo sudah hancur akibat konflik pilkada yang terjadi selama ini. Tak hanya itu, kehidupan mereka juga tidak berjalan aman seperti biasanya.

“Kami hadir untuk bersama-sama melihat Yalimo untuk kembalikan. Itu saja dulu yang terpenting,” ujarnya.

“Saat ini kita ada dalam pemerintahan transisi,” tambahnya.

Bupati terpilih Kabupaten Yalimo, Nahor Nekwek (lambai tangan) dan John Willil, keduanya dikalungkan bunga ketika menyapa perwakilan masyarakat Yalimo di VIP Room, Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (12/03/2022).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Bupati terpilih Kabupaten Yalimo, Nahor Nekwek (lambai tangan) dan John Willil, keduanya dikalungkan bunga ketika menyapa perwakilan masyarakat Yalimo di VIP Room, Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (12/03/2022).
Komitmen berjuang untuk masyarakat

Nahor menyatakan, ia dan wakil bupati Yalimo merupakan orang asli Yali dan bagian dari pelaku pemekaran di Kabupaten Yalimo.

“Kami harus kembalikan dengan cara apa pun. Kami orang Yali, maka kami akan duduk dengan orangtua bicara untuk mengembalikan Yalimo seperti semula,” ucap Nahor.

Nahor menegaskan, mereka dipilih rakyat, sehingga akan tetap berkomitmen untuk mengangkat suara rakyat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com