Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pakaian Adat Gorontalo, Aksesoris, Makna, dan Kegunaan

Kompas.com - 13/03/2022, 20:55 WIB
Dini Daniswari

Editor

Kompas.com - Gorontalo merupakan daerah yang memegang teguh adat istiadat daerahnya.

Daerah yang terletak di Provinsi Gorontalo memaknai pakaian adat sebagai kunci terselenggaranya prosesi adat tersebut. Karena, pakaian adat memiliki nilai kesakralan.

Gorontalo yang mayoritas dihuni Suku Gorontalo memiliki beberapa jenis pakaian adat yang digunakan saat acara adat, beberapa diantaranya yaitu bili'u dan paluwata, pakaian adat mandipungu dan payunga tilabatayila, dan pakaian adat wolimomo dan payunga tilabatayila

Berikut penggunaan pakaian adat Gorontalo

1. Pakaian adat bili'u dan paluwata (pakaian adat pengantin perempuan)

Pakaian adat ini digunakan dalam upacara adat bersanding, upacara resmi bagi kedua pengantin akan duduk di atas pelaminan yang sudah disiapkan, dan pada saat khatam Qur'an oleh calon mempelai wanita.

Hal yang paling menonjol pada pakaian ini adalah penggunaan aksesoris yang bisa mencapai delapan jenis, dimana setiap aksesori mengandung filosofi yang membuat baju tampak elegan.

Pada bagian kepala, pengantin menggunakan ikat kepala sebagai lambang adanya ikatan pernikahan antara seorang pria dan wanita.

Baca juga: Biliu, Pakaian Adat Gorontalo

Setelah menjadi suami istri, keduanya harus patuh kepada kewajibannya.

Aksesoris tuhi-tuhi berhubungan dengan hiasan di kepala yang mempunyai 7 buah gafah. Arti 7 gafah ini melambangkan nilai-nilai kekerabatan dengan 7 kerajaan yang ada di Gorontalo.

Pengantin wanita juga akan menggunakan kalung dari emas atau perak. Kalung itu menggambarkan ikatan kekeluargaan yang sudah terjalin antara pria dan wanita.

Pengantin wanita juga menggunakan aksesoris kacebo yang melambangkan kekuatan istri menghadapi lika-liku rumah tangga. Aksesoris lainnya bernama entago berupa ikat pinggang, aksesoris ini melambangkan patuh dengan ajarana agama Islam.

Selain itu, pengantin wanita juga menggunakan gelang berwarna emas yang mengandunng filosofi sebagai bentuk perlindungan diri terhadap sifat-sifat tercela atau sifat yang melanggar adat.

Cincin yang digunakan pengantin perempuan melambangkan ketelitian dalam menjalani kegiatan sebagai seorang istri.

Dengan banyaknya aksesoris, pakaian biliu terlihat semakin sakral

2. Pakaian adat makuta

Pakaian pengantin pria, pakaian hanya digunakan oleh kaum pria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com