Setelah pengemudi dan penumpang itu kabur, warga yang kesal melampiaskan emosi mereka dengan merusak mobil tersebut dengan menggunakan kayu dan batu.
Kurang puas, warga lalu mendorong dan menceburkan mobil tersebut ke sungai.
“Di daerah ini memang sering tawuran, hampir tiap malam. Mungkin yang bawa mobil itu ada dendam sehingga mengemudi seperti itu,” ujarnya.
Baca juga: Dijanjikan Uang Rp 100.000, 2 Murid Futsal Dicabuli Pelatih di TPU Palembang
Seorang warga bernama Imam yang menjadi korban mengaku, mulanya dia keluar dan berada di lokasi karena mendengar adanya keributan.
Imam pun sempat menyelamatkan keponakannya berumur lima tahun sampai akhirnya dirinya yang tertabrak tanpa sebab yang jelas.
“Keponakan saya lagi main, tiba-tiba mobil itu mau nabrak. Saya langsung lari selamatkan keponakan, hingga saya yang tertabrak,” jelasnya.
Baca juga: Diduga Depresi karena Tak Lagi Kerja, Pria Paruh Baya di Palembang Ditemukan Tewas Gantung Diri
Sedangkan Emi (55) istri dari korban lainnya bernama Rusli menceritakan, suaminya keluar rumah untuk mencari cucu mereka lantaran mendapatkan kabar bahwa di Jembatan Geledek sedang terjadi tawuran.
Takut cucu mereka menjadi korban, Rusli pun keluar. Namun, saat itu Rusli malah ditabrak oleh pengemudi mobil tersebut.
“Dari kepala sampai telinga bapak tadi keluar darah terus. Kami takut jadi langsung dibawa ke rumah sakit, sekarang masih dirawat,” kata Emi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.