Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kebocoran Gas di PLTP Dieng, Berawal dari Pengeboran Sumur, 1 Pekerja Tewas

Kompas.com - 13/03/2022, 05:33 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kebocoran gas terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/3/2022) sore.

Kebocoran itu terjadi saat para pekerja sedang melakukan pengeboran di sumur PAD 28 yang berada di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur.

Pada saat bersamaan diduga keluar gas H2S (hidrogen sulfida) dari sumur.

Akibat kejadian itu, seorang pekerja dilaporkan tewas dan delapan pekerja lainnya dirawat.

Diduga, pekerja itu tewas setelah menghirup gas beracun saat penggalian sumur PAD 28 Geo Dipa.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Berawal dari pengeboran sumur

Proses evakuasi korban keracunan gas dari Puskesmas Kejajar 1 ke RSUD Wonosobo. ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara Proses evakuasi korban keracunan gas dari Puskesmas Kejajar 1 ke RSUD Wonosobo.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, peristiwa kebocoran gas PLTP tersebut berawal saat para pekerja sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28.

Namun pada saat bersamaan diduga keluar gas H2S (hidrogen sulfida) dari sumur.

"Diduga keluar gas H2S (hidrogen sulfida) dari sumur yang menyebabkan pekerja mengalami kejang, sesak nafas dan muntah," kata Andri, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Terjerat Utang di Toko Bangunan Usai Terima Bantuan Bedah Rumah, Pria Lumajang Ini Mengaku Merasa Ditipu Perantara 

 

2. Kesaksian warga

Ilustrasi gas beracun SHUTTERSTOCK Ilustrasi gas beracun

Hal senada dikatakan warga sekitar bernama Budi, yang mengatakan, sebelum kejadian munculnya gas beracun tersebut, sebanyak 10 pekerja sedang memperbaiki salah satu bagian dari sumur panas bumi atau geotermal.

Kemudian, lanjutnya, tiba-tiba mucul semburan gas beracun hingga membuat para pekerja itu tergeletak.

"Ada 10 pekerja waktu kejadian. Lagi perbaikan, tiba-tiba muncul gas, lalu banyak yang tergeletak," kata Budi dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu.

Baca juga: Kebocoran Gas di PLTP Dieng, Berawal dari Pengeboran Sumur

 

3. Satu pekerja tewas, delapan dirawat

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Akibat kejadian itu, satu orang pekerja dilaporkan tewas dan delapan pekerjan lainnya dirawat.

Diduga, pekerja itu tewas setelah menghirup gas beracun saat penggalian sumur PAD 28 Geo Dipa.

"Satu orang meninggal dunia, delapan dirawat di rumah sakit," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto melalui pesan singkat, Sabtu malam.

Kata Hendri, seluruh korban dilarukan ke RSUD Wonosobo.

 Baca juga: Kebocoran Gas PLTP Dieng, Seorang Pekerja Tewas dan 8 Lainnya Dirawat di RS

 

4. Polisi amankan lokasi kejadian dan situasi sudah terkendali

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Usai kejadian tersebut, polisi telah melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian dan meminta warga untuk menjauhi area

"Kami hanya bertugas melakukan pengamanan dan mengimbau warga untuk menjauhi area. Area tersebut sudah steril," kata Kapolsek Batur AKP Agung Setiawan.

Sementara itu, Kepala BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo pun meminta masyarakat untuk tidak panik karena saat ini kondisi sudah terkendali.

"Masyarakat juga agar tidak mudah percaya berita yang belum jelas kebenarannya, atau disinformasi atau hoaks, cari info dari sumber-sumber terpercaya," katanya.

Baca juga: Ada Kebocoran Gas Beracun di PLTP, Wisata Dieng Masih Buka

 

Sumber:KOMPAS.com:(Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)Tribunnews.com/Antara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Soal Suara PDI-P di Jateng Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Puan: Biar Rakyat yang Memilih

Soal Suara PDI-P di Jateng Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Puan: Biar Rakyat yang Memilih

Regional
Pemotor Belok Tanpa Lampu Sein Sebabkan Kecelakaan, 1 Orang Tewas

Pemotor Belok Tanpa Lampu Sein Sebabkan Kecelakaan, 1 Orang Tewas

Regional
Level II Waspada, Gunung Marapi Boleh Didaki dengan SOP Tertentu

Level II Waspada, Gunung Marapi Boleh Didaki dengan SOP Tertentu

Regional
Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Jakarta-Cilacap PP

Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Jakarta-Cilacap PP

Regional
Saksikan Penyerahan Syahadah Tahfiz dan Tahfizah Maqari, Gubenur Edy Mengaku Terharu

Saksikan Penyerahan Syahadah Tahfiz dan Tahfizah Maqari, Gubenur Edy Mengaku Terharu

Regional
Kena Lemparan Batu Saat Bentrok Antarsuporter, Bos PSIS Semarang Dapat 8 Jahitan

Kena Lemparan Batu Saat Bentrok Antarsuporter, Bos PSIS Semarang Dapat 8 Jahitan

Regional
3 Anggota Polisi di Maluku Dipecat, Salah Satunya Perwira

3 Anggota Polisi di Maluku Dipecat, Salah Satunya Perwira

Regional
Pangdam Udayana: Presiden Kunjungi 3 Kabupaten di NTT Selama 3 Hari

Pangdam Udayana: Presiden Kunjungi 3 Kabupaten di NTT Selama 3 Hari

Regional
18 Petugas Lapas Serang Diperiksa Buntut 2 Napi Tewas Usai Minum 'Hand Sanitizer'

18 Petugas Lapas Serang Diperiksa Buntut 2 Napi Tewas Usai Minum "Hand Sanitizer"

Regional
Pencarian 12 Pendaki di Gunung Marapi Terkendala Hujan Abu

Pencarian 12 Pendaki di Gunung Marapi Terkendala Hujan Abu

Regional
Longsor Timbun Rumah Warga Banyumas, Satu Orang Tewas

Longsor Timbun Rumah Warga Banyumas, Satu Orang Tewas

Regional
Bersihkan Longsor yang Tutup Rel di Banyumas, KAI Terjunkan Alat Berat

Bersihkan Longsor yang Tutup Rel di Banyumas, KAI Terjunkan Alat Berat

Regional
Ada 29 Pendaki asal Riau di Gunung Marapi Saat Erupsi Terjadi, 6 Masih Hilang

Ada 29 Pendaki asal Riau di Gunung Marapi Saat Erupsi Terjadi, 6 Masih Hilang

Regional
Bocah 7 Tahun Tewas Tak Wajar di Rumah Orangtua Angkat, 7 Orang Jadi Tersangka

Bocah 7 Tahun Tewas Tak Wajar di Rumah Orangtua Angkat, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Belum Jelas ke Mana 139 Pengungsi Rohingya yang Berlabuh di Sabang Akan Ditampung

Belum Jelas ke Mana 139 Pengungsi Rohingya yang Berlabuh di Sabang Akan Ditampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com