KOMPAS.com - Antrean minyak goreng saat ini masih terjadi di seluruh wilayah Indonesia, untuk mendapat satu liter minyak goreng warga sampai rela antre berjam-jam.
Bahkan, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sampai ada warga yang meninggal demi untuk mendapatkan minyak goreng.
Pengamat Sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Prof Dr Abdullah Idi, M.Ed mengatakan, saat ini hampir di semua daerah ibu-ibu antre untuk mendapatkan minyak goreng.
"Jadi, mau tidak mau ibu-ibu harus antre untuk mendapatkan minyak goreng untuk kebutuhan," kata Abdullah Idi, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (12/3/2022) sore.
Baca juga: Emak-emak Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Pengamat: Memilukan...
Kata Abdullah Idi, pemerintah sebenarnya sudah memenuhi itu semua. Hanya saja, lanjutnya, ada beberapa oknum atau sekelompok orang yang melakukan penimbunan.
"Kita harap kelangkaan ini cepat berlalu. Masyarakat juga menyorot bahwa kita adalah negeri yang banyak kebun sawit, banyak kelapa, kenapa kita kurang minyak, jangan sampai ini terjadi lagi" ujarnya.
"Sumber di dalam negeri ini sebenarnya sudah cukup. Berarti ada mismanejemen dalam perdagangan atau pengelolaan minyak goreng," lanjutnya.
Baca juga: Emak-emak di Kaltim Meninggal Dunia Saat Antre Minyak Goreng
Abdullah Idi pun meminta kepada pemerintah agar masalah kelangkaan minyak goreng ini dapat teratasi sebelum bulan puasa.
"Ini tugas pemerintah, jangan sampai masyarakat terganggu konsentrasi dalam melaksanakan ibadah puasa," ujarnya.
Baca juga: Sebelum Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Ibu Ini Sempat Mengeluh Sakit Dada kepada Suaminya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.