Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

517 Hektare Lahan Pertanian di Magelang Terdampak Abu Vulkanik Gunung Merapi

Kompas.com - 12/03/2022, 10:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sekitar 517 hektar lahan pertanian terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi yang terjadi pada 9-10 Maret lalu.

Ratusan hektar lahan itu tersebar di tiga desa di wilayah Kecamatan Dukun dan satu desa di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Untuk di Kecamatan Dukun antara lain Desa Paten, Sengi dan Krinjing, berupa lahan tanaman cabai, tomat, bunga kol dan caisim (sawi hijau).

Baca juga: Beredar Video Sejumlah Pemuda Datangi Lokasi Material Awan Panas Gunung Merapi, BPPTKG Larang Warga Mendekat

"Tiga desa di Kecamatan Dukun ini memang dekat dengan (puncak) Merapi jadi terdampak," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro Kusumaningtiyas, kepada wartawan di kantornya, Jumat (11/3/2022).  

Ade merincikan, di Desa Paten meliputi lahan cabai seluas 35 hektar, tomat 30 hektar, bunga kol 15 hektar dan caisim 13 hektar.

Kemudian untuk Desa Krinjing, meliputi lahan cabai 57 hektar, tomat 46 hektar, kol bunga 40 hektar dan caisim 20 hektar.

Sedangkan di Desa Sengi lahan yang terdampak antara lain lahan cabai rawit 81 hektar, cabai keriting 45 hektar, tomat 36 hektar, buncis 31 hektar, sawi 29 hektar dan tanaman kopi 5 hektar.

Adapun di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, lahan yang terdampak meliputi lahan cabai 30 hektar, tomat 2 hektar dan kol bunga 2 hektar. 

Baca juga: Volume Kubah Lava Tengah Gunung Merapi Berkurang akibat Awan Panas Guguran

Menurut Ade, intensitas hujan abu vulkanik Merapi termasuk kriteria sedang. Beruntung tidak lama kemudian ada hujan air sehingga dapat membantu membersihkan abu yang menempel di tanaman-tanaman petani.

"Ada hujan selama dua hari dengan intensitas sedang, tetapi dalam tempo yang lama, sehingga dapat membersihkan lahan-lahan, terutama di tiga desa yang terdampak abu vulkanik,” ujar Ade. 

Selain itu, para petani juga membersihkannya dengan cara manual, yakni menyemprot air dan menggoyang-goyangkan tanaman.

Tindakan ini harus segera dilakukan mengingat abu vulkanik yang menempel pada tanaman bersifat merusak. 

“Cara membersihkannya dengan disemprot air dengan kecepatan (intensitas) tinggi. Kemudian pohon digoyang-goyangkan," katanya.

Baca juga: Warga Lereng Gunung Merapi di Klaten Digitalisasi Surat Berharga agar Tak Terbakar Saat Erupsi

Sebelumnya diberitakan, peningkatan aktivitas Gunung Merapi berupa awan panas guguran yang terjadi pada Rabu (9/3/2022) malam menyebabkan sekitar 10 desa diguyur hujan abu vulkanik intensitas ringan hingga sedang. 

Sepuluh desa tersebut yakni Desa Paten, Sengi, Krinjing, Ngargomulyo, Keningar, dan  Sewukan (Kecamatan Dukun). Kemudian Desa Ketep, Gantang, Jati dan Soronalan (Kecamatan Sawangan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com