PAPUA, KOMPAS.com- Iptu Budi Basrah menjadi salah satu personel terpilih untuk mengevakuasi jasad delapan pekerja telekomunikasi yang tewas ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tower B3, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Meski kerap mengevakuasi jenazah di wilayah pegunungan, tantangan yang ia hadapi bersama timnya kali ini tidak main-main.
Sebab, delapan jenazah berada di ketinggian 4.200 mdpl, wilayah dengan suhu minus 11 derajat Celcius.
Nyawa Iptu Budi Basrah dan tim dipertaruhkan dalam misi evakuasi tersebut.
Iptu Budi Basrah mengemukakan, dirinya terpilih lantaran pernah mendaki hingga ke Puncak Cartenz yang berketinggian 4.994 mdpl.
Total ada sembilan personel, termasuk dirinya yang diberangkatkan dengan helikopter untuk mengevakuasi delapan jasad pekerja PT PTT, korban serangan KKB, Senin (7/3/2022).
Helikopter tersebut sempat berputar di sekitar lokasi pegunungan sampai dua kali untuk memastikan tak ada KKB di tempat tersebut.
Setelah dirasa aman, tim melakukan pendaratan.
Baca juga: 8 Temannya Tewas Ditembaki KKB, 1 Pekerja yang Selamat Lambaikan Tangan ke CCTV
Suhu minus 11 derajat Celcius di lokasi membuat tubuh para petugas tetap merasa dingin meski telah memakai jaket khusus.
Bahkan mereka selalu gagal menyalakan korek api.
"Masih dingin, kita mau merokok saja korek api tidak mau menyala," ujar dia.
Tim akhirnya menemukan lokasi kamp tempat jasad para pekerja telekomunikasi ditembaki oleh KKB.
Mereka pun melihat sejumlah barang milik para pekerja, termasuk minyak goreng.
"Saya lihat minyak goreng punya para korban saja sudah membeku," katanya.
Baca juga: KKB Tewaskan Anak Kepala Suku Saat Serang Pekerja Telekomunikasi di Beoga