Kronologi 2 Pemuda Diamuk Massa Diduga Curi Mangga hingga Mengakibatkan 1 Orang Tewas, Berawal Berteduh dari Hujan

KOMPAS.com - Diduga mencuri mangga, dua orang pemuda di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, berinisial FR dan DR, diamuk massa.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Rasau Jaya, Kecamatan Sungai Raya, Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, FR meninggal dunia setelah mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Baca juga: Berawal Digerebek di Hotel, Terungkap Manajer Koperasi Minta Nasabah Berhubungan Badan Gara-gara Tak Mampu Bayar Utang

Kapolres Kubu Raya AKBP Jerrold Hendra Josef Kumontoy mengatakan, peristiwa itu berawal saat keduanya menggunakan sepeda motor berhenti di sebuah rumah kosong untuk beteduh dari hujan.

Kemudian, sambung Jerrold, mereka melihat mangga lalu mengambilnya.

"Ternyata, aktivitas tersebut dipantau IS, yang merupakan penjaga malam," kata Jerrold, kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Customer Service Bank yang Diduga Korupsi Rp 6,1 Miliar

Lalu, sambung Jerrold, IS lalu mendatanginya, dan melihat satu di antaranya masih berada di atas pohon mangga. IS kemudian memanggil teman-temannya.

Karena ditanya berbelit-belit, warga lantas memukuli keduanya, setelah itu menyerahkannya ke polisi.

Baca juga: 2 Pemuda Diamuk Massa karena Diduga Curi Mangga, Satu di Antaranya Tewas

Satu meninggal dunia

Kata Jerrold, pada pukul 09.00 WIB, FR mengaku pusing dan kemudian ia dibawa ke Puskesmas Sungai Raya, lalu dibawa lagi ke Mapolsek

"Pukul 14.00 WIB, FR kembali mengeluh sakit, lalu dibawa ke Rumah Sakit Auri. Kemudian, saat hendak dirujuk ke RSUD Soedarso, pukul 19.30 WIB, FR meninggal dunia di tengah perjalanan," ungkapnya.

"Hasil forensik menunjukkan, korban meninggal setelah mengalami luka di dahi sebelah kanan," sambungnya.

Usai kejadian itu, kata Jerrold, pihak keluarga korban membuat laporan kepolisian untuk proses hukum selanjutnya.

Baca juga: Polisi Tangkap Sopir dan Kernet Angkot yang Perkosa Penumpangnya dalam Mobil

(Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)