Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Stunting di Kabupaten Manggarai NTT Masuk Kategori Merah, Bupati: Itu Kabar Buruk

Kompas.com - 10/03/2022, 10:57 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak 15 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk kategori merah dalam kasus stunting berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. 

Status merah tersebut merujuk pada prevalensi stunting di atas 30 persen. 

Bupati Manggarai Herybertus Nabit mengungkapkan, kasus stunting di wilayahnya termasuk dalam kategori merah. 

Meski, menurutnya, penanganan stunting sudah menjadi pekerjaan rutin yang dilakukan Pemkab Manggarai sejak beberapa tahun terakhir. 

Baca juga: Para Bupati di NTT Mohon Maaf, kalau Stunting Tak Turun-Turun, Saya Pukul

“Itu bukan kabar baik, tetapi kabar buruk. Kalau mau optimis, angka stunting di Manggarai masih di bawah rata-rata NTT yakni 37 persen. Tetapi dalam situasi ini jangan terlalu optimis juga, itu menandakan kita punya kerja sama belum bagus betul," kata Hery dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Berdasarkan data survei SSGI, kata dia, kasus stunting di Manggarai mencapai 33 persen. Namun jika menggunakan pengukuran riil di lapangan jumlahnya sekitar 18,9 persen. 

Kendati demikian, Hery mengatakan bahwa perbedaan data itu justru bisa menjadi pembanding. 

"33 persen sebagai survei itu berguna untuk perencanaan kebijakan secara menyeluruh. Sedangkan 18,9 persen untuk tanggap darurat kita, setidaknya kita tahu kondisi lapangan," ucapnya.

Hery menuturkan, kasus stunting di Kabupaten Manggarai sebenarnya sudah menunjukkan adanya penurunan. 

Baca juga: Angka Stunting di Banyuwangi Meningkat, Dinkes Ungkap Penyebabnya

Hal ini terlihat dari data pada Agustus 2021 yakni 18,9 persen, turun dibandingkan pada Februari yang mencapai 21,6 persen.

“Tapi intinya masih banyak yang stunting anak kita. Itu artinya kerja sama kita belum optimal dan belum baik,” sambung dia.

Hery mengatakan, target nasional penanganan stunting adalah 14 persen pada tahun 2024.

Sementara untuk Kabupaten Manggarai sendiri ia menargetkan harus di bawah 10 persen.

"Penting memberikan target, supaya bekerja keras. Tercapai atau tidak, belum tentu, tergantung kerja dan koordinasi yang dilakukan," ujar dia.

Hery menuturkan akan segera membentuk tim percepatan penanganan stunting tingkat kecamatan dan desa.

Baca juga: Seekor Lumba-lumba Hidung Botol Mati Terdampar di Pesisir Pulau Alor, NTT

 

Menurutnya, koordinasi ini harus melibatkan pemerintah kecamatan hingga tingkat desa karena pemerintah kabupaten tidak bisa bekerja sendiri.

Ia juga menyampaikan agar sosialisasi terkait stunting turut dilakukan ke berbagai jenjang pendidikan. 

“Angka stunting harus dibuka ke publik, jangan beranggapan bupati nanti malu, tidak. Kita harus terbuka demi kebaikan anak-anak kita. Kita nanti buka per kecamatan, supaya publik tahu, mungkin karena kita tidak buka angka sehingga orang biasa-biasa saja,” ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com