PADANG, KOMPAS.com - Korban gempa M 6,1 di Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat kini membutuhkan hunian sementara (Huntara).
Saat ini kedua daerah sedang mengebut verifikasi kebutuhan huntara bagi korban gempa di dua daerah itu.
"Yang dibutuhkan korban gempa sekarang adalah huntara. Untuk kebutuhan logistik mereka, sementara sudah cukup, berkat uluran bantuan dari berbagai pihak," kata Bupati Pasaman Benny Utama usai menerima bantuan dari PT Taspen Group, Rabu (9/3/2022) di Bukittinggi.
Baca juga: Pascagempa, Longsor Kembali Terjadi di Pasaman Barat, Akses Jalan Sempat Terputus
Benny mengatakan, berdasarkan verifikasi sementara ada 600 lebih rumah warga yang rusak parah akibat gempa.
Jumlah itu dipastikan bertambah karena terus dilakukan verifikasi.
"Verifikasi terus berjalan. Ini akan kita singkronkan dengan kebutuhan huntara nantinya," kata Benny.
Sementara itu, Sekda Pasaman Barat Hendra Putra menyebutkan saat ini pihaknya sedang menjajaki pembuatan huntara di Pasaman Barat.
Pembuatan huntara itu, kata Hendra, bisa mencapai 3.500 unit karena jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa mencapai 4.800 lebih.
"Ya sedang kita jajaki pembuatan huntara itu. Dari PMI, BNPB dan sejumlah pihak. Nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan," kata Hendra.
Hendra menyebutkan untuk membuat huntara itu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
"Iya, kalau logistik seperti beras, mie instan dan lainnya sudah cukup. Kini yang dibutuhkan huntara," kata Hendra.
Berdasarkan data sementara dari BNPB akhir pekan lalu, menyebutkan total rumah rusak berat (RB) 653 unit, rusak sedang (RS) 375, dan rusak ringan (RR) 737.
Sedangkan pada fasilitas umum, pos komando (posko) mencatat total fasilitas terdampak yaitu fasilitas pendidikan 41 unit, fasilitas kesehatan 20, tempat ibadah 49 dan kantor pemerintah 20.
Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak 4 dan lahan pertanian terdampak 80 hektar.
Baca juga: Update Gempa Pasaman Barat, Korban Meninggal Jadi 19 Orang
Wilayah Pasaman Barat, sebanyak 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan.
Bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, fasilitas kesehatan 13, tempat ibadah 39, kantor pemerintah 17 unit, sedangkan infrastruktur 26 unit.
Kabupaten Pasaman, sebanyak 1.736 rumah rusak dengan rincian, rumah RB 651 unit, RS 355 dan RR 730. Sedangkan pada fasilitas umum, tercatat tempat ibadah RB 5 unit dan RR 4, fasilitas pendidikan RB 6 unit dan RR 8, fasilitas kesehatan RS 7 unit, kantor pemerintah RR 2 unit.
Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 27 rumah rusak dengan rincian, rumah RB 2, RS 20 dan RR 5, sedangkan fasilitas umum berupa tempat ibadah RS 1 unit dan kantor RS 1.
Wilayah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah RR 1 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.