Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Poster Pencabutan Izin Penetapan Lokasi Sambut Kedatangan Ganjar ke Wadas

Kompas.com - 10/03/2022, 06:12 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Puluhan poster dan banner pencabutan izin penetapan lokasi (IPL) menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke Desa Wadas, Purworejo.

Ganjar datang ke Wadas untuk berdialog dengan warga pro maupun kontra penambangan Quarry di Desa yang berpenduduk 450-an KK tersebut.

Kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah ini menjadi kejutan kepada warga, lantaran tiba-tiba tanpa memberikan pemberitahuan kepada masyarakat desa.

Baca juga: Hasil Pengukuran Lahan Desa Wadas Dipaparkan, Proses Penambangan Ditarget Pertengahan 2023

Kedatangan Ganjar Pranowo yang ketiga kalinya di Desa Wadas terjadi sebelum Maghrib, sekitar oukul 16.00 WIB ini dengan agenda berdialog dengan warga pro maupun kontra penambangan Quarry.

Warga penolak tambang Quarry Desa Wadas menambah dan memasang poster-poster penolakan yang sebelumnya sempat diturunkan oleh Satpol PP.

"Masyarakat kan tidak tahu akan kedatangan gubernur Jawa Tengah ya, tidak ada informasi. Kami menggelar poster untuk menunjukkan sampai saat ini warga Wadas masih Konsisten untuk menolak penambangan di Desa Kami," kata Hamdani, salah satu warga penolak tambang Quarry Desa Wadas pada Rabu ( 9/3/2022).

Hamdani mengatakan, meskipun Ganjar Pranowo datang ribuan kali ke wadas, sikap warga tidak akan berubah sedikit pun.

Alasannya warga tidak ingin tanahnya dirampas, yang akan mengakibatkan alam Wadas rusak. Untuk itu pihaknya tetap menuntut pencabutan IPL Desa Wadas.

"Seputar pencabutan IPL (isi banner dan poster), sudah kita siapkan (poster dan banner) itu di buat para pemuda dan warga, bahkan kemarin sempat dirampas oleh Satpol PP," katanya.

Baca juga: Wadas dan Politik AMDAL

Pemasangan poster dan banner tersebut sebagai wujud penegasan penolakan warga terhadap tambang di Wadas. Di saat yang bersamaan warga Wadas kontra penambangan juga melakukan aktivitas mujahadah di masjid Nurul Huda.

Sebelum melakukan dialog dengan warga, Ganjar juga sempat melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid tersebut bersama dengan warga.

"Kita mencoba untuk berdialog, karena kita sudah memutuskan kan ya untuk membuka ruang dialog, masukan dari warga tadi cukup banyak menurut saya," kata Ganjar usai dialog dengan warga.

Baca juga: Warga Wadas Dipanggil Bidpropam Polda Jateng sebagai Saksi Dugaan Pelanggaran Disiplin Anggota Satbrimob Polda Jateng

Sementara itu Ganjar menilai masyarakat desa sangat komunikatif dengan pemerintah untuk mencari jalan keluar atas persoalan yang terjadi di Desa Wadas.

Menurut Ganjar, komunikasi selama ini yang terjadi di Desa Wadas belum terlalu lancar antara masyarakat dengan BPN maupun BBWSSO.

"Masyarakat sebenarnya saya lihat komunikatif kok, hari ini mereka lebih terbuka," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com