Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Kopi Santen, Kuliner Khas Blora yang Melegenda

Kompas.com - 09/03/2022, 06:57 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Inovasi yang dilakukan

Namun, dari waktu ke waktu, hampir selalu ada sejumlah inovasi yang dilakukan agar pelanggannya tidak jenuh dengan warung tersebut.

“Kalau ramainya sudah lama dari dulu, cuma sekarang tempat diperbarui sehingga kapasitasnya lebih banyak, jadi kelihatan tambah ramai,” kata dia.

Selain itu, warung tersebut juga menyediakan minuman-minuman kekinian yang digandrungi oleh para anak muda.

Menurutnya, kopi santen yang dimilikinya ini mempunyai ciri khas tersendiri dari kebanyakan warung kopi di tempat lainnya.

Bahan pembuatan kopi santen terbuat dari kopi arabika atau kopi robusta dicampur dengan air santan kelapa.

Baca juga: Tandur Space, Kafe Unik di Tengah Kota Semarang dengan Konsep Urban Farming

“Aroma kopinya beda karena dicampur dengan santan, dan kopinya ini kan kopi murni. Paling ya rasanya gurih, beda dari kopi-kopi lainnya,” terang dia.

Mampu jual ribuan gelas kopi per hari

Dalam sehari, warung kopi santen tersebut mampu menghabiskan 10 kilogram kopi untuk disajikan menjadi minuman kopi yang disajikan di gelas-gelas.

Untuk segelas kopi santen dijual seharga 5.000 rupiah.

“Mengenai kopi yang terjual ada kira-kira ratusan gelas bahkan sempat menyentuh angka seribu gelas. Untuk omzet kami enggak tahu, soalnya kan bagi kita yang penting cukup, uang itu muter untuk belanja terus, dari harga kan sangat murah, per gelas Rp 5.000. Sehingga untuk bayar orang dan belanja juga hampir habis,” kata dia yang sudah memiliki 9 karyawan tersebut.

Hidupkan perekonomian warga sekitar

Pemilik Kopi Santen Mbah Sakijah, Rokhim saat ditemui Kompas.com di warungnya, Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Pemilik Kopi Santen Mbah Sakijah, Rokhim saat ditemui Kompas.com di warungnya, Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

Selain menyediakan kopi sebagai menu utamanya, warung kopi santen tersebut juga memberikan peluang bagi tetangga sekitar untuk menghidupkan roda perekonomian.

Setidaknya, tak kurang dari 15 warga yang menitipkan jajanannya agar mendapatkan penghasilan di warung kopi tersebut.

Bahkan, dalam sehari warung kopi tersebut mampu membayari titipan jajanan tersebut antara Rp 1 juta sampai Rp 2 juta.

Jajanan yang disajikan pun beragam, seperti walang goreng, cenil, tahu bakso, kerupuk, risoles, telur puyuh, kacang goreng, arem-arem hingga rujak.

“Memang kami di desa, jadi jajanannya ya jajanan desa, bukan jajanan kota. Kalau jajanan kota kan orang ngopi kayaknya bosan harganya mahal. Kalau di sini kan jajannya, jajanan desa jadi kopinya murah, jajannya juga murah,” ujar dia.

“Ini jajanan bukan jajanan kami tapi jajanan tetangga, sehingga menghidupkan perekonomian desa, biar semua ikut merasakan manfaatnya,” imbuh dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com