Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombak Bono di Sungai Kampar: Penyebab, Waktu Kemunculan, Karakteristik, dan Mitos Tujuh Hantu

Kompas.com - 08/03/2022, 19:15 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Fenomena Ombak Bono atau Bono Wave yang terjadi di hilir Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau memang menjadi daya tarik tersendiri.

Penampakan ombak menggulung setinggi lima hingga enam meter yang datang tiba-tiba ini memang tidak lazim ditemukan di sebuah sungai.

Baca juga: Berselancar dengan Bono dan Mitos Ombak Tujuh Hantu di Sungai Kampar

Tak heran jika Ombak Bono Sungai Kampar terkenal sebagai salah satu fenomena menarik bagi pencinta olahraga ekstrem.

Hal ini juga terkait dengan istilah Bono yang dalam bahasa masyarakat setempat berarti berani.

Baca juga: Mau Uji Nyali? Yuk Jajal Ombak Bono di Sungai Kampar

Ombak Bono terbukti bisa menarik banyak peselancar internasional untuk datang dan menjajal keberanian dan kemampuan mereka dalam menghadapi ombak besar.

Baca juga: Kapal yang Ditumpangi Wartawan Karam Diterjang Ombak Bono di Riau

Penyebab Terjadinya Ombak Bono

Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Sungai Kampar memiliki panjang sekitar 413 km dengan hulu di Kabupaten Lima Puluh Kota (Sumatera Barat) dan bermuara di Selat Malaka.

Pada bagian hilirnya, terdapat fenomena unik yaitu terjadinya ombak besar bergulung-gulung yang kemudian dikenal dengan Ombak Bono.

Ombak Bono terjadi akibat bertemunya arus sungai menuju laut yang bertemu dengan arus pasang air laut menuju sungai (tidal bore).

Gelombang pasang air laut dari Selat Malaka dan Laut Cina Selatan bertemu dengan arus sungai di muara Sungai Kampar yang sempit dan dangkal.

Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya benturan hingga terbentuk turbulensi yang membentuk ombak tinggi dan dentuman keras.

 

Waktu Kemunculan dan Karakter Ombak Bono

Potret beberapa peselancar menjajal buasnya Ombak Bono di Sungai Kampar.kesbangpol.riau.go.id Potret beberapa peselancar menjajal buasnya Ombak Bono di Sungai Kampar.

Ombak Bono memang tidak terjadi setiap hari di Sungai Kampar, melainkan hanya muncul di waktu-waktu tertentu.

Ombak Bono hanya muncul pada saat bulan purnama pada bulan Oktober hingga Desember ketika puncak musim hujan, dan pada bulan Februari hingga Maret.

Tinggi Ombak Bono diketahui pernah mencapai 4 hingga 5 meter, sementara panjang Ombak Bono adalah sekitar 200 meter hingga 2 kilometer.

Ombak Bono terjadi dengan durasi sekitar 2 jam dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam.

Jarak tempuh Ombak Bono adalah sejauh 50-60 km di sepanjang daerah aliran sungai dari muara di Desa Pulau Muda menuju Desa Teluk Meranti dan Tanjung

Mitos Bono si Gelombang Hantu

Dilansir dari laman indonesia.go.id, misteri Ombak Bono juga menyimpan mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

Dalam kisah masyarakat Melayu Lama yang berjudul Sentadu Gunung Laut, Ombak Bono disebut terjadi karena sosok tujuh hantu.

Tujuh hantu ini datang dan menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Sungai Kampar.

Alih-alih berwujud makhluk menakutkan, tujuh hantu itu datang dalam bentuk tujuh gulungan ombak mulai dari gulungan ombak terbesar di bagian depan diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan tinggi ombak lebih kecil.

Ombak besar inilah yang sangat ditakuti masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan semah.

Semah adalah upacara adat setempat yang dilakukan di waktu pagi atau siang hari dengan dipimpin tetua adat setempat.

Maksud dari upacara adat ini adalah agar para nelayan selamat saat berhadapan dengan Ombak Bono.

Terkait kisah ini, Ombak Bono juga dijadikan ajang uji nyali bagi setiap pendekar Melayu pesisir untuk meningkatkan keahlian bertarungnya.

Sumber:
indonesia.go.id 
pariwisata.riau.go.id 
indonesiabaik.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com