SEMARANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga elpiji nonsubsidi membuat elpiji ukuran 3 kilogram bersubsidi mulai langka di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu penjual elpiji Kauman, Kota Semarang, Toyib mengatakan, stok elpiji di distributor mulai berkurang.
"Jumlah elpiji bersubsidi mulai berkurang jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga elpiji nonsubsidi," jelasnya saat ditemui di kiosnya, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Harga Gas Nonsubsidi Naik, Ganjar: Hati-hati Potensi Migrasi Elpiji
Biasanya, dalam sehari dia bisa memperoleh hingga 30 tabung gas melon untuk dikirim ke rumah-rumah ataupun warung.
"Kini hanya mendapatkan sekitar 20 tabung dalam sehari,"kata Toyib.
"Sekarang agak langka, biasanya dapat banyak sekarang sedikit," sambungnya.
Menurutnya, dengan adanya kenaikan harga elpiji nonsubsidi turut memberikan pengaruh terhadap pendistribusian tabung gas bersubsidi.
"Pengiriman jadi telat, sehingga pelanggan juga berusaha cari di sekitar sini tapi susah juga,"ujarnya.
Baca juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pedagang Makanan di Lumajang Beralih ke Tabung 3 Kg
Kelangkaan elpiji juga dirasakan oleh warga Kota Semarang, Wulandari. Pasalnya, beberapa hari yang lalu beberapa tempat yang jual elpiji kosong.
"Kemarin sempat cari namun pada kosong semua,"keluhnya.
Hanya saja, dia bersyukur karena gas bersubsidi tak ikut dinaikan oleh pemerintah. Meski sempat langka, dia tetap menggunakan elpiji bersubsidi itu.
"Kalau gas yang tak bersubsidi harganya mahal," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.