KOMPAS.com - Akses ke rumah Sutikah (55) Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diblokir oleh tetangganya Sunarsih (63).
Sunarsih membangun tembok sehingga tidak ada akses ke rumah Sutikah.
Jarak tembok penghalang yang baru dibangun pada akhir pekan lalu itu dengan rumah Sutikah hanya sekitar 40 sentimeter.
Praktis tidak ada jalur keluar masuk rumah Sutikah.
Hubungan keduanya diketahui kurang harmonis. Sunarsih menyebut, kesal dengan kepribadian Sutikah.
Baca juga: Kisah Sutikah Rumahnya Diblokir Tembok Tetangganya, Sering Cekcok hingga Mengumpat Busuk di Neraka
Selama puluhan tahun hidup bertetangga, kata dia, Sutikah acap kali mengucapkan kata-kata tak pantas terhadap dirinya ketika bertengkar.
"Saya jengkel omongannya menyakitkan. Bahkan, suami saya yang sudah meninggal juga dibawa-bawa. Untuk mediasi nanti terserah anak saya," kata Sunarsih, Selasa (8/3/2022).
Sutikah tinggal bersama kedua anak dan seorang cucu di rumah yang diblokir itu.
Ketika proses pembangunan tembok yang menutupi rumahnya itu, mereka pergi mengungsi ke saudaranya.
"Saya sadar selalu mengalah karena saya itu miskin. Cium kakinya pun saya bersedia," tutur Sutikah.
Tembok sepanjang 10 meter dengan tinggi 2,3 meter itu sengaja diwujudkan sebagai dinding penghalang untuk keluarga Sutikah keluar masuk rumah.
Camat Mejobo Aan Fitriyanto menyampaikan, pembangunan tembok berkonstruksi bata ringan (hebel) tersebut memanjang menutupi rumah Sutikah.
"Praktis tak bisa keluar masuk rumah karena merupakan satu-satunya akses jalan. Tak ada akses jalan lain akibat tertutup rumah tetangga lainnya," kata Aan.
Pembangunan tembok yang memblokir rumah Sutikah itu berada di atas lahan milik Sunarsih.
Semula, selama puluhan tahun lokasi itu dibiarkan terbuka untuk fasilitas 'jalan pertolongan' bagi Sutikah.
Perselisihan keduanya kian memanas setelah Sutikah menyumpahi suami Sunarsih yang belum lama meninggal dunia.
"Ibu Sutikah dan Sunarsih sudah puluhan tahun hidup bertetangga dan sering cekcok. Keduanya tak bersuami lagi dan komunikasi kurang baik. Ibu Sunarsih pun meradang, tak tahan dengan kata-kata tak pantas Ibu Sutikah terakhir kali, 'bojomu bosok nek neroko'," ungkap Aan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.