Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Bebas Karantina, antara Angin Segar Pariwisata dan Risiko Munculnya Mutasi Baru Virus

Kompas.com - 08/03/2022, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

 

Bagaimana kesiapan industri pariwisata di Bali?

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya mengatakan, persiapan para pelaku pariwisata sudah sangat matang.

Menurut Rai, mayoritas pekerja pariwisata telah divaksin tiga kali, hotel dan restoran juga telah mendapatkan sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment), terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, serta telah bekerja sama dengan rumah sakit untuk pelaksanaan tes Covid-19.

Persiapan dan sistem itu juga telah mereka terapkan ketika pemerintah membuka penerbangan internasional sejak awal Februari lalu.

Baca juga: Aturan Wisman ke Bali Tanpa Karantina Resmi Berlaku, Polisi Fokus Awasi Tempat Wisata

Hanya saja, pada saat itu, wisatawan asing hanya boleh bepergian di Bali dalam sistem travel bubble.

"Selama dibukanya penerbangan itu pun yang positif kecil sekali, hanya 0,04 persen dari sekitar 3.000 orang yang datang (sejak Februari)," kata Rai.

Pelaku wisata, lanjut dia, juga telah menyiapkan rencana mitigasi dengan bekerja sama bersama 62 rumah sakit dengan ribuan kamar rawat inap serta 26 laboratorium untuk melakukan tes PCR.

Baca juga: Bali Resmi Berlakukan Aturan Tanpa Karantina bagi Wisman, Ini Syaratnya

Berapa banyak wisatawan asing yang ditargetkan datang?

Ilustrasi wisata Bali.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisata Bali.
Rai menargetkan sebanyak 3.300 wisatawan asing per hari akan datang ke Bali dengan kebijakan bebas karantina.

Sejauh ini, baru sekitar 11 maskapai yang telah beroperasi dengan rute penerbangan dari luar negeri ke Bali dengan frekuensi yang masih terbatas.

Namun, menurut Rai, target itu belum cukup untuk memulihkan perekonomian Bali seperti sedia kala.

"Angka 3.300 ini juga belum cukup mengisi okupansi (keterisian kamar hotel), paling hanya bisa meningkatkan okupansi rata-rata secara regional menjadi 30 persen," kata Rai yang menyebut bahwa rata-rata keterisian hotel di Bali saat ini berkisar 20-25persen.

Baca juga: Bali Resmi Berlakukan Aturan Tanpa Karantina bagi Wisman, Ini Syaratnya

Pekerja pariwisata yang dirumahkan atau di-PHK akibat pandemi pun belum bisa sepenuhnya terserap kembali dalam kondisi saat ini. Tetapi, dia berharap uji coba ini menjadi titik awal bagi kebangkitan pariwista Bali.

Secara umum, Kementerian Pariwisata menargetkan 1,8 juta hingga 3,6 juta wisatawan asing datang ke Indonesia pada 2022.

Target itu masih jauh lebih kecil dibanding sebelum pandemi pada 2019, di mana kunjungan wisatawan asing bisa mencapai 16 juta.

Baca juga: Dikira Sampah, 126 KIS dan KIP Dibuang Anak Kepala Dusun di Bali, Videonya Viral

Apa konsekuensinya terhadap penularan Covid-19?

Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.UNSPLASH/KHARL ANTHONY PAICA Ilustrasi wisatawan mancanegara di Bali.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, berpendapat, uji coba bebas karantina ini belum tepat dilaksanakan saat ini, mengingat Indonesia belum sepenuhnya berhasil menekan kasus Omicron.

Dia khawatir dihilangkannya kebijakan karantina ini akan memicu persilangan mutasi antarvarian virus corona dari negara berbeda.

"Itu (mutasi) yang ditakutkan. Varian Alfa, Beta, Delta, Gama bersatu dengan Omicron kemudian bermutasi," kata dia.

"Bali jadi lumbung kasus. Ada potensi penularan varian apa saja, semua kasus akan meningkat kalau tidak ada karantina," kata dia.

Baca juga: Bali Resmi Berlakukan Aturan Tanpa Karantina bagi Wisman, Ini Syaratnya

Menurut Tri Yunis, pemerintah semestinya menetapkan kebijakan bebas karantina apabila status pandemi telah dicabut.

Untuk saat ini, dia mengatakan sistem gelembung perjalanan (travel bubble) cenderung lebih aman dan mudah diawasi.

"Kalau bubble gampang diawasi, kalau enggak bubble sulit lah mengawasinya, (wisatawan) kemana-mana enggak karuan," kata dia.

Selain itu, dampaknya juga akan terasa di provinsi-provinsi lain. Apalagi pemerintah juga menghapus kewajiban tes PCR maupun antigen untuk pelaku perjalanan domestik yang telah divaksin lengkap.

Baca juga: PPLN ke Bali Bebas Karantina Mulai Besok, Ini Syaratnya

Sementara itu, Virolog dari Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, mengatakan, kebijakan bebas karantina ini bisa diterima apabila mempertimbangkan sejumlah indikator pandemi di Bali.

Sebab, menurut dia, positivity rate (perbandingan jumlah kasus positif dengan orang yang dites) di Bali telah mencapai 3 persen, lebih rendah dibanding angka nasional yang masih berkisar 15 persen.

"Kasus di Bali itu trennya memang menurun, sejak 25 Februari sudah konsisten menurun, hanya angka fatalitasnya belum turun terutama pada lansia dan komorbid," kata Mahardika.

Selain itu, lebih dari 80 persen penduduk Bali telah divaksin sehingga dirasa telah cukup memberi perlindungan bagi warga lokal.

Baca juga: Dimulai 7 Maret, Turis dari 23 Negara Bisa Dapat Visa on Arrival di Bali

"Dengan pelaku perjalanan luar negeri yang sudah divaksin, PCR negatif, saya kira itu sudah cukup untuk menekan risiko," kata dia.

Namun, Mahardika mengingatkan, fasilitas kesehatan di Bali harus siap menghadapi potensi kasus yang muncul dari wisatawan asing yang datang.

"Kalau mereka tertular selama di Bali akhirnya harus masuk rumah sakit, apakah rumah sakit kita akan bisa memenuhi kriteria rumah sakit di luar negeri? Itu yang saya worry, kalau sedikit saja worst case scenario-nya fatal di Bali, tentu akan menimbulkan kesan yang tidak baik bagi wisatawan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com