Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penembakan 8 Pekerja di Puncak Papua, Anak Kepala Suku hingga Warga Bandung Ikut Tewas

Kompas.com - 08/03/2022, 08:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata saat sedang membaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022) dini hari.

Mereka adalah pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT). Salah satu korban tewas adalah Bebi Tabuni, anak Kepala Suku Gome di Illaga.

Saat itu anak Sang Kepala Suku sedang mendampingi para pekerja telekomunikasi yang hendak memperbaiki tower di ketinggian 3.000 mdpl tersebut.

Baca juga: Sosok Billy, Warga Kabupaten Bandung yang Tewas Ditembak KKB di Papua

Dan berikut 7 fakta penembakan delapan pekerja di Distrik Beoga:

1. Satu pekerja selamat

Dalam insiden penyerangan itu, salah seorang karyawan PTT berinisial NS berhasil selamat. Ia kemudian berhasil dievakuasi menggunakan helikopter pada Sabtu (5/3/2022).

Ia terlihat syok dan menangis saat menceritakan delapan orang rekannya tewas dibunuh KKB.

“Semua sudah habis. Iya semuanya. Satu kumpulan. Tujuh orang dibantai," kata NS sambil menangis.

Menurutnya ada 10 anggota KKB yang menyerang mereka dengan senjata tajam dan senjata api.

Para pelaku masuk saat NS dan korban lainnya sedang bekerja. Menurutnya, 8 orang rekannya masuk ke jurang sementara ia lari ke luar untuk menyelamatkan diri.

"Pas dia masuk, saya lari ke luar, yang lain masuk ke jurang,” ujarnya.

Belakangan diketahui jika 7 rekannya dan anak kepala suku yang masuk ke jurang tewas dibunuh KKB.

Baca juga: Perjuangan Tim Mengevakuasi 8 Jenazah Korban Penembakan KKB di Beoga, Hadapi Medan dan Cuaca Ekstrem

 

2. Anak kepala suku jadi korban

NS (sweater orange), satu-satunya pekerja PT. PTT yang selamat dari penyerangan KKB, berhasil dievakuasi ke Timika. NS dan delapan rekan kerjanya tengah berada di Tower B3, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ketika KKB menyerang mereka pada Rabu (2/3/2022) dini hari, akibatnya delapan rekan NS tewas, Mimika Papua, Sabtu (5/3/2022)Dok. Humas Polda Papua NS (sweater orange), satu-satunya pekerja PT. PTT yang selamat dari penyerangan KKB, berhasil dievakuasi ke Timika. NS dan delapan rekan kerjanya tengah berada di Tower B3, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ketika KKB menyerang mereka pada Rabu (2/3/2022) dini hari, akibatnya delapan rekan NS tewas, Mimika Papua, Sabtu (5/3/2022)
Bebi Tabuni, anaka Kepala Suku Gome di Ilaga ikut tewas dalam penyerangan tersebut.

Abeloni Tabuni, sang ayah bercerita saat kejadian anaknya ikut kut serta dalam pembangunan jaringan dengan sejumlah pekerja telekomunikasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga.

"Saya punya anak tidak melakukan apa-apa. Dia hanya pekerja dan banyak berpartisipasi dalam pembangunan di Puncak, termasuk membangun jaringan," kata Abeloni Tabuni.

Ia pun menyesalkan tindakan KKB yang menyerang warga sipil.

Baca juga: Warga Bandung Tewas Ditembak KKB di Papua, Polresta Bandung Siap Beri Bantuan untuk Keluarga Korban

"Kalian jangan datang untuk menyerang dengan kekerasan, itu sama sekali tidak boleh, dan masyarakat jangan kalian tembak," kata dia.

Abeloni tak menyangka anaknya ikut tewas dalam peristiwa tersebut.

"Saya punya anak bernama Bebi Tabuni sudah kena tembak. Padahal, anak saya ini pasang jaringan untuk Kabupaten Puncak, namun ditembak," katanya.

3. Jenazah dievakuasi hampir sepekan setelah kejadian

Petugas kepolisian dan TNI membawa kantong berisi jenazah teknisi tower telekomunikasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) setibanya di Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua, Senin (7/3/2022). Tim Operasi Damai Cartenz 2022 berhasil mengevakuasi delapan korban penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022).ANtara Foto/Saldi Hermanto Petugas kepolisian dan TNI membawa kantong berisi jenazah teknisi tower telekomunikasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) setibanya di Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua, Senin (7/3/2022). Tim Operasi Damai Cartenz 2022 berhasil mengevakuasi delapan korban penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (2/3/2022).
Delapan jenazah korban berhasil dievakuasi hampir sepekan setelah kejadian.

Jenazah para korban berhasil dievakusi oleh Satgas Operai Damai Cartenz pada Senin (7/3/2022) pagi.

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman mengatakan tim berangkat pukul 07.30 WIT. Ada sembilan personel yang mengevakuasi dengan menggunakan empat helikopter.

Jenazah kemudian diterbangkan ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dan diberangkatkan ke RSUD Timika untuk visum.

Evakuasi jenazah para korban sempat tertunda karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat serta lokasi kejadian yang cukup sulit untuk dijangkau.

Baca juga: Aksi Keji KKB Terus Berlangsung di Tanah Papua, Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

 

4. Polisi duga KKB pimpinan Terry Aibon terlibat

Karangan bunga berjejer di depan rumah duka Billy Garibaldi di Kampung Cibuah, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (7/3/2022). Billy menjadi korban penembakan KKB saat bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH Karangan bunga berjejer di depan rumah duka Billy Garibaldi di Kampung Cibuah, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (7/3/2022). Billy menjadi korban penembakan KKB saat bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Polisi menyebut penyerangan delapan pekerja tersebut diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Terry Aibon.

Terry adalah anak buah Nau Waker. Namun Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

Namun hal tersebut dibantah oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Ia mengatakan bertanggungjawab pada penyerangan tersebut adalah KKB di bawah pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggen.

Sebby mengklaim bahwa kedelapan korban adalah bagian dari TNI-Polri.

Karena perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen pada tahun 2017 di Jambi, Puncak Jaya, Papua," kata dia.

Baca juga: Polisi Menduga Terry Aibon Pimpin Penembakan 8 Pekerja, KKB Bantah dan Sebut 2 Sosok Ini Bertanggung Jawab

5. Warga Bandung ikut jadi korban

Billy Garibali (41), warga Kampung Cibuah, Desa Panyandap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung ikut menjadi korban tewas.

Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang berusia 14 tahun, 12 tahun dan 2 tahun.

Korban Billy sudah bertahun-tahun bekerja sebagai petugas tower di Papua. Rencananya jenazah Billy akan dibawa ke Bandung dan dimakamkan di kampung halamannya.

Baca juga: Jenazah Billy, Pekerja yang Tewas Ditembak KKB Akan Dibawa Pulang ke Bandung

6. Distrik Boega kawasan rawan KKB sejak 2021

Aktivitas aparat kepolisian di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, PapuaDok Pribadi Ipda Ali Akbar Aktivitas aparat kepolisian di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua
Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua menjadi rawan sejak KKB beraksi di kawasan tersebut sejak 16 Februari 2021.

Saat itu terjadi penganiayaan kepada korban Dejalti Pamean.

Hinga Maret 2022, sudah ada 11 aksi kejahatan yang dilakukan KKB di kawasan yang berbatasan langsung dengan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Sebelum Beoga, kawasan yang rawan gangguan keamanan kerap terjadi di Distrik Sugapa.

Daftar kejahatan KKB di Distrik Beoga antara lain penembakan beberapa guru, pembakaran perumahan guru di Kampung Julukoma, pembakaran sekolah, pembakaran rumah kepala sekolah SMP, pembakaran kantor PT Bumi Infrastruktur hingga penembakan yang menewaskan Kabnda Papua Brogjen TNI Gisti Putu Danny Nugraha Karya.

Baca juga: 11 Daftar Kejahatan KKB di Distrik Boega Papua sejak 2021

7. Lokasi Beoga yang terisolasi

Aktivitas aparat kepolisian di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, PapuaDok Pribadi Ipda Ali Akbar Aktivitas aparat kepolisian di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua
Distrik Beoga tergolong terisolasi karena hanya pesawat berbadan kecil yang menjadi satu-satunya moda transportasi yang bisa masuk ke distrik tersebut.

Untuk ke Beoga, ada empat kali penerbangan. Harga tiket pesawat tanpa barang mencapai Rp 1,8 juta per orang. Jika membawa barang, maka tarifnya adalah Rp 20.000 per kilogra,.

Di Beoga, seluruh rumah menggunakan panel surya dengan kapasitas terbatas. Selain itu di distrik tersebut satu-satunya kendaraan roda empat hanya ambulans milik Puskesmas Beoga.

Namun sekarang ambulans tersebut rusak dan tak bisa digunakan.

Baca juga: Skenario Satgas Damai Cartenz Mengevakuasi Pekerja Telekomunikasi yang Diserang KKB di Beoga

Walau tak ada mobil, di distrik banyak warga yang memiliki motor. Mereka membeli motor dari Kabupaten Mimika dan mengirimkannya dengan pesawat.

Ongkos pengiriman pun tak tak murah yakni Rp 6 juta per motor. Di distrik terbut ada tiga toko yang menjual bahan bakar dengan harga Rp 50.000 per liter.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com