KOMPAS.com - Rembang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berada di pesisir pantai utara Jawa.
Luas wilayah Kabupaten Rembang mencapai 1.014,10 kilometer persegi.
Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Rembang berdasarkan data tahun 2021 mencapai 646.477 jiwa.
Jumlah penduduk Rembang itu berasal dari 222.833 kepala keluarga, serta terdiri dari 486.970 wajib KTP dan 173.062 anak-anak.
Kabupaten Rembang sudah berdiri sejak 280 tahun yang lalu, dimana Hari Jadinya ditetapkan pada 27 Juli 1741.
Nama Rembang sering dikaitkan dengan perpindahan masyarakat dari Campa Banjarmlati pada tahun 1336 Saka.
Tahun 1336 Saka itu bertepatan dengan tahun 1447 Masehi, atau pada masa Kerajaan Majapahit masih berjaya.
Dalam buku “Menggali Warisan Sejarah Kabupaten Rembang” disebutkan bahwa ada 8 keluarga asal Campa yang bermigrasi.
Orang-orang Campa ini disebutkan biasa memproduksi gula dari tebu.
Sementara eksodus yang mereka lakukan dalam rangka untuk membuat gula merah yang belum dikenal di negerinya.
Dikisahkan bahwa orang-orang Campa itu melakukan perjalanan melalui jalur laut.
Mereka tiba di pinggir sungai yang kanan-kirinya ditumbuhi pohon bakau dengan tidak teratur.
Rombongan yang dipimpin Pow Le Din ini lantas melakukan doa dan semedi di sekitar lokasi tersebut.
Hingga kemudian mereka melakukan penebangan pohon bakau untuk dijadikan tempat tinggal.
Daerah yang mereka babad itu lantas dikenal dengan nama Kabongan, yang berasal dari sebutan pohon bakau, yaitu Bonga atau Ka-Bonga-an”.
Orang-orang Campa itu tetap melakukan tujuan mereka yaitu memproduksi gula.
Saat hendak melakukan panen tebu, mereka melakukan upacara di sekitar kebun tebu itu.
Dua batang pohon tebu mereka potong untuk dijadikan “pengantin”. Adapun upacara yang dilakukan itu disebut “Ngrembang Sakawit”.
Sejak saat itu, daerah tersebut dikenal dengan nama Ngrembang, dan menjadi Rembang seperti saat ini.
Bahkan, nama Rembang sudah ditulis dalam Kitan Negarakertagama pada Pupuh XXI.
Selain itu, nama Rembang juga turut dicatat oleh para penjelajah dunia saat menggambarkan pesisir Jawa di masa lalu.
Pemerintahan Kabupaten Rembang dalam bentuknya yang bertahan hingga sekarang tercatat berdiri pada 1682.
Pada saat itu, Rembang dipimpin oleh seorang bernama Ingabehi Tumenggung Anggododjo yang berkuasa 1682-1741.
Kabupaten Rembang juga pernah dipimpin Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Adipati ini merupakan suami RA Kartini, tokoh emansipasi wanita sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia.
Layaknya kabupaten/kota lain, Rembang juga memiliki beragam julukan yang menggambarkan kondisinya.
Salah satu julukan Kabupaten Rembang adalah "The Cola of Java" atau Cola-nya Pulau Jawa.
Julukan ini merujuk pada Buah Kawista yang rasanya mirip dengan minunam karbonasi cola.
Buah Kawista adalah kerabat dekat buah maja dan termasuk dalam jenis jeruk-jerukan.
Kawista cukup sulit ditemukan meski beberapa daerah mulai melakukan pengembangan terhadap buah ini.
Salah satu daerah itu adalah Kabupaten Rembang. Di sana, Kawista diolah menjadi sirup dan menjadi oleh-oleh khas Rembang.
Sumber:
Rembangkab.go.id