Richard menghimbau kepada masyarakat yang masih menyimpan senjata api dan amunisi agar tidak takut dan ragu untuk menyerahkannya kepada aparat TNI, baik kepada Babinsa maupun kepada personel Satgas TNI atau bisa langsung ke kantor Koramil terdekat.
“Kami berharap dan mengimbau kepada masyarakat yang saat ini, mungkin masih memiliki senjata api maupun amunisi, agar mau menyerahkan kepada kami, kepada Babinsa, ataupun personel Satgas Koramil terdekat. Kami akan sangat berterima kasih karena bersama-sama kami telah membantu dalam menjaga keamanan dan kenyamanan serta meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Baca juga: Polisi Korban Penembakan Saat Bentrok di Pulau Haruku Maluku Tengah Meninggal Dunia
Puluhan granat dan amunisi yang diserahkan ke TNI ini diduga merupakan sisa konflik kemanusiaaan di Maluku pada tahun 1999 silam.
Ia pun mengajak anak buahnya untuk selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat di tempat penugasan. Selain itu, ia juga mengingatkan aparat TNI untuk tetap membantu warga yang membutuhkan bantuan.
“Pelihara dan jaga kedekatan dengan masyarakat, bantu bila masyarakat mendapat kesulitan,” kata Richard mengingatkan.
Adapun senjata api, amunisi dan granat yang diserahkan masyarakat itu akan ditangani oleh satuan yang berkompeten sesuai dengan SOP yang berlaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.