Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Jadi Putra Mahkota, KGPH Purbaya Akan Jalani Prosesi untuk Jadi Raja Keraton Solo

Kompas.com - 07/03/2022, 16:11 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- KGPH Madu Kusumo, paman Putra Mahkota, KGPH Purbaya mengungkap beberapa prosesi pengangkatannya sebagai penerus Raja Keraton Solo.

Sebelumnya, GRM Suryo Aryo Mustiko atau KGPH Purbaya, telah ditetapkan sebagai Putra Mahkota pada Minggu (27/2/2022)

Gusti Madu sapaan akrabnya, menjelaskan penetapan Putra Mahkota dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram (KGPH Adipati Anom), merupakan proses awal.

"Itu kan baru dinobatkan sebagai KGPH Adipati Anom. Nanti masih ada proses lagi," katanya kepada Kompas.com, saat di Ndalem Madukusuman Kompleks Keraton Solo, Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Sejarawan UNS Sebut Pengangkatan Putra Mahkota Keraton Solo Bukan Hal Baru

Gusti Madu menambahkan proses selanjutnya yaitu, Jumenengan Dalem KGPH Puruboyo sebagai SISKS Paku Buwono (PB) XIV.

"Ya nanti jumenengan, mestinya jumenengan. Tapi ini mengarah ke sana. Pertama memang begitu, Adipati Anom dulu, nanti kalau sudah kerabat semua oke, didukung stakeholder terkait mungkin pemerintah dan lainnya, pada saatnya nanti dinobatkan sebagai Sinuhun (Raja Keraton Solo), tapi itu setelah Sinuhun seda (meninggal dunia)," paparnya.

KGPH Madu Kusumo, paman KGPH Purbaya Putra Mahkota Keraton Solo saat berada di Ndalem Madukusuman Kompleks Keraton Solo, Minggu (6/3/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati KGPH Madu Kusumo, paman KGPH Purbaya Putra Mahkota Keraton Solo saat berada di Ndalem Madukusuman Kompleks Keraton Solo, Minggu (6/3/2022).

Lanjut Gusti Madu, sosok KGPH Purbaya dinilai cukup pantas menjadi Raja Keraton Solo selamanya. Dari sisi latarbelakang pendidikan yang masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

"Jadi SDM-nya cukup untuk memimpin Keraton. Tapi nanti kan dilihat proses lagi, penobatannya secara sah nanti bagaimana. Ini baru proses pertama," jelasnya.

Baca juga: Di Usia 21 Tahun, KGPH Purbaya Dinobatkan Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Ini Kata Gibran

Karena ada dua kondisi atau penantian untuk mengantarkan dirinya naik takhta menjadi PB XIV.

Pertama, setelah PB XIII meninggal dunia. Kedua, PB XIII menyerahkan mahkotanya kepada sang putra.

"Raja menyerahkan mahkotanya kepada putranya walau Raja masih hidup. Itu bisa," tegasnya.

Gusti Madu berharap nantinya setelah penetapan sebagai PB XIV, KGPH Puruboyo mampu membawa Keraton Solo menjadi lebih baik lagi.

"Ya kalau memang ini dapat banyak dukungan dari semua, ya saya harap ke depan Keraton lebih baik," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com