SOLO, KOMPAS.com- KGPH Madu Kusumo, paman Putra Mahkota, KGPH Purbaya mengungkap beberapa prosesi pengangkatannya sebagai penerus Raja Keraton Solo.
Sebelumnya, GRM Suryo Aryo Mustiko atau KGPH Purbaya, telah ditetapkan sebagai Putra Mahkota pada Minggu (27/2/2022)
Gusti Madu sapaan akrabnya, menjelaskan penetapan Putra Mahkota dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram (KGPH Adipati Anom), merupakan proses awal.
"Itu kan baru dinobatkan sebagai KGPH Adipati Anom. Nanti masih ada proses lagi," katanya kepada Kompas.com, saat di Ndalem Madukusuman Kompleks Keraton Solo, Minggu (6/3/2022).
Baca juga: Sejarawan UNS Sebut Pengangkatan Putra Mahkota Keraton Solo Bukan Hal Baru
Gusti Madu menambahkan proses selanjutnya yaitu, Jumenengan Dalem KGPH Puruboyo sebagai SISKS Paku Buwono (PB) XIV.
"Ya nanti jumenengan, mestinya jumenengan. Tapi ini mengarah ke sana. Pertama memang begitu, Adipati Anom dulu, nanti kalau sudah kerabat semua oke, didukung stakeholder terkait mungkin pemerintah dan lainnya, pada saatnya nanti dinobatkan sebagai Sinuhun (Raja Keraton Solo), tapi itu setelah Sinuhun seda (meninggal dunia)," paparnya.
Lanjut Gusti Madu, sosok KGPH Purbaya dinilai cukup pantas menjadi Raja Keraton Solo selamanya. Dari sisi latarbelakang pendidikan yang masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
"Jadi SDM-nya cukup untuk memimpin Keraton. Tapi nanti kan dilihat proses lagi, penobatannya secara sah nanti bagaimana. Ini baru proses pertama," jelasnya.
Baca juga: Di Usia 21 Tahun, KGPH Purbaya Dinobatkan Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Ini Kata Gibran
Karena ada dua kondisi atau penantian untuk mengantarkan dirinya naik takhta menjadi PB XIV.
Pertama, setelah PB XIII meninggal dunia. Kedua, PB XIII menyerahkan mahkotanya kepada sang putra.
"Raja menyerahkan mahkotanya kepada putranya walau Raja masih hidup. Itu bisa," tegasnya.
Gusti Madu berharap nantinya setelah penetapan sebagai PB XIV, KGPH Puruboyo mampu membawa Keraton Solo menjadi lebih baik lagi.
"Ya kalau memang ini dapat banyak dukungan dari semua, ya saya harap ke depan Keraton lebih baik," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.