Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Jadi Korban Penembakan KKB, Kepala Suku: Kalian Jangan Datang untuk Menyerang dengan Kekerasan

Kompas.com - 07/03/2022, 15:53 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kepala Suku di Kabupaten Puncak, Papua, Abeloni Tabuni mengecam dan mengutuk aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak delapan karyawan PT. Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Rabu (2/3/2022) lalu.

Satu dari delapan korban tewas merupakan anaknya bernama Bebi Tabuni.

"Kalian jangan datang untuk menyerang dengan kekerasan itu sama sekali tidak boleh. Dan masyarakat jangan kalian tembak," kata Abeloni dikutip dari TribunPapua.com.

Baca juga: Pengamat: Kalau Menyerang Aparat, KKB Akan Hitung-hitung dan Kalah, Makanya Menyerang Pekerja

Abeloni tak menyangka, anaknya menjadi salah satu korban penembakan yang dilakukan oleh KKB.

"Saya punya anak bernama Bebi Tabuni sudah kena tembak. Padahal, anak saya ini pasang jaringan untuk Kabupaten Puncak, namun ditembak," ungkapnya.

Abeloni mengatakan, anaknya banyak berpartisipasi dalam pembangunan di Puncak Papua, termasuk pembangunan jaringan.

"Saya punya anak tidak melakukan apa-apa. Dia hanya pekerja dan banyak berpartisipasi dalam pembangunan di Puncak, termasuk membangun jaringan," ujarnya.

Baca juga: KKB Bunuh 8 Pekerja di Papua, Pengamat: TNI-Polri Ada untuk Lindungi Masyarakat, Harus Tegas, Buru, dan Tangkap

Menjadi pendamping

Petugas memastikan bahwa salah satu korban tewas dalam serangan KKB di Beoga adalah anak kepala suku bernama Bebi Tabuni.

"Salah satu korban adalah anaknya kepala Suku Gome di Ilaga atas nama Bebi Tabuni," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, melalui pesan singkat, Sabtu (5/3/2022)

Bebi, kata Aqsha, berada di lokasi karena menjadi pendamping pekerja jaringan telekomunikasi yang hendak memperbaiki tower di lokasi berketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Dalam insiden itu, delapan orang tewas dan satu pekerja selamat berinisial NS.

Baca juga: Anak Kepala Suku Gome Dibunuh KKB Saat Dampingi Pekerja Telekomunikasi di Beoga

Pelaku 10 orang

Dari keterangan NS, pelaku diperkirakan berjumalah 10 orang dengan membawa senjata tajam dan api.

"Pelaku diperkirakan 10 orang, sebagian besar bawa parang dan senjata api," Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman.

Saat ini, NS berhasil dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, pada Sabtu.

Baca juga: Cerita NS, Korban Selamat dari Serangan KKB di Puncak Papua: Pas Dia Masuk, Saya Lari Keluar

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)/TribunPapua.com

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kepala Suku di Kabupaten Puncak Kutuk Perbuatan KKB yang Tembak 8 Karyawan PT PTT, Termasuk Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com