Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi di 3.000 Mdpl, 8 Nyawa Melayang Usai KKB Serang Kamp Pekerja

Kompas.com - 07/03/2022, 05:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Korban trauma

Korban selamat dari serangan KKB di Distrik Beoga, NS, akhirnya berhasil dievakuasi pada Sabtu. NS dievakuasi menggunakan helikopter.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menerangkan, berdasarkan laporan yang ia terima, korban nampak mengalami trauma.

Pada saat dievakuasi, korban terus mengatakan, "Kawan saya mati semua di bawah."

"Ucapan itu terus saja diucapkannya saat berhasil masuk ke dalam helikopter yang membawanya dari kawasan BTS3 yang berada di perbatasan Kabupaten Puncak dengan Kabupaten Intan Jaya," tuturnya, Sabtu, dikutip dari Antara.

Fakhiri menjelaskan, saat ini NS sedang ditangani tim medis, sehingga belum banyak keterangan yang diberikan.

Baca juga: 10 Anggota KKB Serang 7 Pekerja dan 1 Warga hingga Tewas di Beoga, Korban Selamat: Semua Habis

Anak kepala suku menjadi korban

Selain tujuh pekerja, seorang warga juga menjadi korban dalam serangan KKB ini.

Seorang warga setempat yang turut menjadi korban diketahui bernama Bebi Tabuni.

"Salah satu korban adalah anaknya kepala Suku Gome di Ilaga atas nama Bebi Tabuni," beber Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Sabtu malalm.

Bebi kala itu sedang mengantarkan para pekerja yang hendak memperbaiki tower telekomunikasi di lokasi berketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Baca juga: Pengamat: Kalau Menyerang Aparat, KKB Akan Hitung-hitung dan Kalah, Makanya Menyerang Pekerja

Ayah Bebi Tabuni kecam aksi penyerangan

Abeloni Tabuni, ayah dari Bebi Tabuni, mengecam aksi serangan KKB yang menewaskan anaknya dan tujuh pekerja.

Pria yang menjadi Kepala Suku di Desa Ilaga, Kabupaten Puncak, ini menuturkan, anaknya setiap hari bekerja memasang dan memperbaiki jaringan tower.

"Dia pasang jaringan, baru anaknya kena tembak," terangnya, Sabtu, dikutip dari Tribunnews.

Abeloni mengecam aksi KKB tersebut. Ia meminta KKB untuk meninggalkan wilayahnya dan tidak kembali lagi.

"Jadi, OPM dari Intan Jaya itu salah besar, tidak (jangan) datang-datang lagi ke sini Kabupaten Puncak, jangan ganggu-ganggu datang," serunya.

Abeloni pun mengimbau warga setempat untuk turut mengecam aksi KKB.

Baca juga: KKB Bunuh 8 Pekerja di Papua, Pengamat: TNI-Polri Ada untuk Lindungi Masyarakat, Harus Tegas, Buru, dan Tangkap

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati), Kompas TV, Antara

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anaknya Jadi Korban, Kepala Suku Puncak Papua Kutuk Keras Aksi KKB: Jangan Datang Lagi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com