Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Daftar Situs Terancam Punah di Dunia 2022, Ini 7 Fakta Menarik Pulau Sumba

Kompas.com - 06/03/2022, 19:28 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Pulau Sumba menjadi salah satu situs sejarah dan budaya yang terancam punah di dunia tahun 2022.

Hal itu diketahui melalui publikasi The World Monuments Watch pada Februari 2022 lalu.

Pulau Sumba terancam punah karena adanya perubahan pada gaya hidup masyarakat di sana.

Perubahan gaya hidup itu berimbas pada mulai memudarnya nilai-nilai budaya dan tradisional di tengah masyarakat.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam temuan itu terkait dengan tradisi rumah adat Sumba.

Rumah-rumah itu mendapatkan ancaman kepunahan, salah satunya karena rentan kebakaran.

Bencana kebakaran ini pernah terjadi pada tahun 2017 yang menghanguskan 30 rumah adat di Desa Tarung.

Tahun 2018 kebakaran terjadi lagi dan menghanguskan 16 rumah adat di Desa Bondo Morotuo.

Upaya rekonstruksi rumah adat itu juga tidak mudah, karena tergantung pada keterampilan manual dan pengetahuan budaya.

Dari keterangan tersebut, maka penting bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih jauh tentang Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur ini.

Berikut 7 fakta menarik tentang Pulau Sumba yang disebut-sebut terancam punah di tahun 2022:

1. Punya 4 Kabupaten

Pulau Sumba secara administratif masuk dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan luas mencapai 10.710 kilometer persegi.

Di pulau ini terdapat empat kabupaten, yaitu Kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Kota terbesar di Pulau Sumba adalah Waingapu, yaitu ibu kota Sumba Timur.

Di Kota Waingapu ini terdapat bandar udara dan pelabuhan laut yang menghubungkan Sumba dengan pulau-pulau lain di Indonesia.

2. Ditemukan Abad 16 Masehi

Pulau Sumba ditemukan pada abad ke-16 Masehi, tepatnya pada tahun 1522.

Pulau ini pertama kali ditemukan oleh bangsa Eropa yang berasal dari Portugis bernama Victoria.

Kala itu, Victoria bersama awaknya berlayar menuju sabu dan Sumba.

Dalam rombongan Victoria terdapat seorang kapten bernama Antonio Pigafetta, yang kerap mendengar nama “cendana”.

Oleh karena itu, Pigafetta lantas menggambar peta dan diberi nama “Cendam”.

Namun seorang juru gambar peta bumi bernama Jacopo Gastaldi menggambar peta lain yang diberi nama “Subao”.

3. Kuda Sumba Sadelwood Pony

Kuda Sumba Sandelwood Pony.Natgeo Indonesia Kuda Sumba Sandelwood Pony.
Berbicara tentang Sumba akan terasa kurang jika tidak membahas tentang kuda.

Ya, kuda mempunyai ikatan historis dengan masyarakat di Pulau Sumba.

Kuda telah menjadi bagian hidup masyarakat di pulau paling selatan Indonesia itu sejak abad ke-18.

Kuda Sumba aslinya berupa kuda poni yang kemudian diberi nama kuda Sandel atau Kuda Sandelwood Pony.

Kuda Sumba ini merupakan kuda pacu asli Indonesia hasil perkawinan silang kuda poni lokal dengan kuda Arab.

Sedangkan nama Sandelwood diambil dari nama cendana yang dalam bahasa Inggris disebut sandalwood.

Cendana pada masa lalu pernah menjadi komoditas utama dari Pulau Sumba yang diekspor ke mancanegara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com