KOMPAS.com - Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan, untuk menunjukkan eksistensi dan terornya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyasar ke pekerja.
Seperti diketahui, delapan karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Kata Stanislaus, kalau menyerang aparat mereka akan kalah.
"Kalau menyerang aparat, mereka (KKB) akan hitung-hitung dan akan kalah. Makanya, KKB menyerang pekerja dari luar sekaligus menunjukkan pesan bahwa orang luar jangan masuk ke daerah mereka," kata Stanislaus, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022) siang.
Kata Stanislaus, KKB melakukan itu memang sengaja ingin eksis dan menujukkan keberadaannya.
"Yang jelas, KKB ingin menunjukkan teror, dan melakukan kekerasan, menakut-nakuti supaya pihak luar tidak masuk melakukan pembangunan karena ini yang mereka takutkan kalau misalnya pembangunan bisa masuk ke Papua, merata ke Papua, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan semakin tinggi, dampaknya adalah mereka semakin tidak ada tempat di hati masyarakat," ujarnya.
Kata Stanislaus, aksi KKB menembak delapan pekerja di Puncak, Papua, Rabu lalu sudah terbilang kejahatan luar biasa.
Baca juga: KKB Tembaki 8 Pekerja Jaringan Telekomunikasi hingga Tewas di Puncak Papua
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.