KOMPAS.com - Peni, warga Bengkulu yang juga bekerja sebagai penjual gorengan, hanya bisa menangis saat tak mendapat jatah minyak goreng.
Peni mengaku sudah mengantri sejak pagi hari, namun operasi minyak goreng murah yang digelar Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu berakhir ricuh.
"Saya sejak pagi mengantre berjam-jam, terjadi ricuh lalu operasi pasar dihentikan. Saya merasa perjuangan sia-sia," kata Peni sambil menangis, Sabtu (5/3/2022).
Peni juga mengatakan, dirinya berharap mendapat jatah minyak goreng untuk bisa berjualan.
Namun, karena tak dapat minyak goren, Peni terpaksa tak berjualan gorengan.
Baca juga: Video Pasangan Kekasih Diarak Warga di Malang Jadi Viral, Polisi Ungkap Kronologinya
"Saya harus setop jualan goreng karena tidak ada minyak goreng. Jangankan yang murah, minyak goreng memang tidak ada," keluh Peni.
Peni yang mengaku sebagai tulang punggung keluarganya harus putar otak untuk mencari usaha lain.
Baca juga: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Bengkulu Berujung Ricuh
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu mengumumkan akan menggelar operasi pasar murah minyak goreng.
Lalu, sehari sesudahnya, ratusan warga dari penjuru Kota Bengkulu pun berdatangan demi mendapatkan satu liter minyak goreng murah.
Baca juga: Meski Pemkot Palembang Sudah Gencar Operasi Pasar, Warga Masih Kesulitan Cari Minyak Goreng
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.