KOMPAS.com - Sebanyak delapan karyawan PT. Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan, aksi yang dilakukan KKB merupakan dari strategi mereka, dan ada motif eksitensi ingin menunjukkan keberadaan mereka.
Selain itu, sambungnya, mereka juga menunjukkan perlawanan terhadap program-program dari pemerintah.
"Kejadian-kejadian mereka (KKB) menembaki orang pekerja bukan kali ini saja, dulu pernah di jembatan di Nduga, tower juga ada dibakar pada tahun 2021, ada dua tower yang dibakar," kata Stanislaus, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu (6/3/2022) siang.
Baca juga: KKB Tembaki 8 Pekerja Jaringan Telekomunikasi hingga Tewas di Puncak Papua
Kata Stanislaus, KKB melakukan itu memang sengaja ingin eksis dan menujukkan keberadaannya.
"Yang jelas, KKB ingin menunjukkan teror, dan melakukan kekerasan, menakut-nakuti supaya pihak luar tidak masuk melakukan pembangunan karena ini yang mereka takutkan kalau misalnya pembangunan bisa masuk ke Papua, merata ke Papua, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan semakin tinggi, dampaknya adalah mereka semakin tidak ada tempat di hati masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 8 Pekerja Tewas akibat Ditembak KKB di Puncak Papua, Ini Penjelasan Pihak Perusahaan
Untuk menunjukkan eksitensi dan teror mereka, kata Stanislaus, KKB ini menyasar ke pekerja.
"Kalau menyerang aparat, mereka akan hitung-hitung dan akan kalah. Makanya, KKB menyerang pekerja dari luar sekaligus menunjukkan pesan bahwa orang luar jangan masuk ke daerah mereka," ungkapnya.
Stanislaus menyebut, apa yang dilakukan KKB sudah melawan pemerintah. Sebab, mereka tidak ingin adanya pembangunan.
"Pembangunan tidak boleh berhenti, kalau perlu dikawal secara khusus supaya pembangunan tetap berjalan," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Penembakan 8 Pekerja di Beoga Terungkap, Polisi: Itu Kelompoknya Nau Waker
Stanislaus mengatakan, apa yang dilakukan oleh KKB sudah terbilang kejahatan luar biasa.
Ia pun meminta TNI-Polri untuk memburu para pelakunya karena sudah melakukan kejahatan luar biasa dengan menggunakan senjata.
Baca juga: Fakta Tewasnya 8 Pekerja di Distrik Beoga Papua, Ditembaki KKB Saat Perbaiki Tower BTS
Kata Stanislaus, TNI-Polri dipersenjatain untuk melindungi masyarakat dari ancaman-ancaman, apalagi ini ancaman dengan menggunakan senjata, makanya TNI-Polri dipersenjatai untuk melawan mereka.
"Jadi tugas utama TNI-Polri di sana adalah untuk melindungi masyarakat termasuk melindungi pekerja yang sedang melakukan pembangunan. Jadi itu fungsinya TNI-Polri di sana, jadi harus tegas, diburu dan ditangkap," ungkapnya.
"Kalau berhasil ditangkap, mereka dituntut di pengadilan secara hukum seperti apa, dan harus diungkap siapa aktor-aktor di balik mereka, karena mereka memakai heat and run, menembak lalu mendikler mereka pelakunya menunjukkan eksitensinya lalu kabur lagi makanya seperti itu terus, harus ditangkap, harus diburu" sambungnya.
Baca juga: Serangan KKB di Distrik Beoga Papua, Tewaskan 8 Pekerja dan Lukai 1 Prajurit TNI
Sebelumnya diberitakan, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Para korban ditembaki ketika sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.
"Akibat dari penyerangan tersebut, 8 orang karyawan PTT meninggal dunia, hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat berinisial NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Penjelasan TNI soal Penyerangan KKB Tewaskan 8 Karyawan PTT di Puncak Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.