TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Fenomena keberadaan geng motor di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, selama ini meresahkan masyarakat.
Gerombolan geng dengan ciri berkendara motor tanpa helm, knalpot bising, berjalan ugal-ugalan seolah tiada henti terjadi di wilayah ini.
Bahkan beberapa kali aksi kriminal terjadi akibat ulah geng motor tersebut seperti melempari mobil dengan batu tanpa alasan sampai melukai pengendara lain di jalan tanpa alasan dengan senjata tajam.
Baca juga: Dinkes Tasikmalaya: Kasus Covid-19 Aktif Turun, Warga Harus Tetap Waspada
Masyarakat yang geram pun sempat menghakimi anggota geng motor akibat ulahnmereka yang dianggap mengganggu. Seperti di Paseh, Tamansari, dan wilayah kota beberapa pekan lalu.
Beberapa kali petugas kepolisian mengamankan dan menangkap kelompok geng motor ini hanya sampai upaya pembinaan saja, karena usia mereka masih di bawah umur.
Saking seringnya beraksi, masyarakat setempat akhirnya sangat hafal dengan jadwal keluarnya geng motor ke perkotaan.
Baca juga: Keluarga Tolak Bawa ke RS, 2 Pasien Isoman di Tasikmalaya Meninggal
Gerombolan geng motor itu disebut kerap berbuat ulah setiap Rabu malam dan Jumat malam tiap pekan.
"Saking seringnya saya jadi sangat hafal dua malam keluarnya geng motor. Rabu malam dan Jumat malam pasti pada keluar. Saya sering melihat mereka tiap kedua malam itu," jelas Rohmat (47), salah seorang pedagang pasar malam Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Sabtu (5/3/2022).
Baca juga: Tim Maung Galunggung Tasikmalaya Amankan 7 Muda-mudi yang Pesta Miras di Pinggir Jalan