Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh Jaya Diguncang Gempa M 5,6 Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Kompas.com - 05/03/2022, 20:58 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

ACEH, KOMPAS.com - Pada Sabtu (5/3/2022) malam pukul 19.02 WIB, wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Aceh Jaya, Aceh diguncang gempa tektonik.

Informasi awal, gempa bumi ini memiliki kekuatan M 5,9.

Namun dari Hasil analisis BMKG, parameter update menunjukkan M 5,6 dengan kedalaman 54 km.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,56 LU dan 94,84 BT.

"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 km arah Barat Kota Calang, Aceh pada kedalaman 54 km," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya.

Baca juga: Gempa M 5,9 Guncang Aceh Jaya, Warga Banda Aceh Terkejut

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkap Bambang.

Dampak gempa

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Aceh Jaya, Meulaboh, Banda Aceh dan Aceh Besar dengan skala intensitas IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Sementara daerah Pidie merasakan gempa dengan skala intensitas II-III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Kendati berpusat di laut, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 19.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ungkap Bambang.

Baca juga: Gempa M 5,9 Guncang Aceh, Terasa Kuat di Aceh Jaya dan Meulaboh

BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," saran BMKG.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Antisipasi Gangguan Abu Vulkanik

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Antisipasi Gangguan Abu Vulkanik

Regional
Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Grobogan, 39 Rumah Rusak dan Sejumlah Pohon Tumbang

Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Grobogan, 39 Rumah Rusak dan Sejumlah Pohon Tumbang

Regional
Pura-pura Kaget Temukan Jasad Sang Ayah, Pria di Pemalang Ternyata Terlibat Kasus Pembunuhan Ayahnya

Pura-pura Kaget Temukan Jasad Sang Ayah, Pria di Pemalang Ternyata Terlibat Kasus Pembunuhan Ayahnya

Regional
RSAM Bukittinggi Kembalikan Uang yang Dipungut dari Keluarga Korban Erupsi Marapi

RSAM Bukittinggi Kembalikan Uang yang Dipungut dari Keluarga Korban Erupsi Marapi

Regional
Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air, TNI Hindari Upaya Represif untuk Bebaskan Philip

Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air, TNI Hindari Upaya Represif untuk Bebaskan Philip

Regional
Polisi Buru 3 Penyelundup Pengungsi Rohingya, Pelaku Lompat dari Kapal lalu Kabur ke Hutan

Polisi Buru 3 Penyelundup Pengungsi Rohingya, Pelaku Lompat dari Kapal lalu Kabur ke Hutan

Regional
Tak Hanya di Banyumas, Pupuk Palsu Berbahan Kapur Juga Diedarkan ke Wilayah Lain

Tak Hanya di Banyumas, Pupuk Palsu Berbahan Kapur Juga Diedarkan ke Wilayah Lain

Regional
Bingung Lahirkan Anak di Luar Nikah, Remaja di Semarang Buang Bayinya di Kolong Jembatan

Bingung Lahirkan Anak di Luar Nikah, Remaja di Semarang Buang Bayinya di Kolong Jembatan

Regional
Duduk Perkara Ribuan Guru di Purbalingga Terima Honor dari Dana BOS Total Rp 8,9 Miliar

Duduk Perkara Ribuan Guru di Purbalingga Terima Honor dari Dana BOS Total Rp 8,9 Miliar

Regional
Pj Gubernur Bahtiar Canangkan Penanaman 1 Miliar Pohon Pisang Cavendish di Sulsel

Pj Gubernur Bahtiar Canangkan Penanaman 1 Miliar Pohon Pisang Cavendish di Sulsel

Regional
Jelang Kedatangan Kaesang, Baliho Caleg PSI di Semarang Malah Ditutup dan Dirusak OTK

Jelang Kedatangan Kaesang, Baliho Caleg PSI di Semarang Malah Ditutup dan Dirusak OTK

Regional
Perputaran Uang di Festival Irau Ke-10 Capai Rp 44 Miliar, Bupati Malinau: Berdampak pada Perekonomian

Perputaran Uang di Festival Irau Ke-10 Capai Rp 44 Miliar, Bupati Malinau: Berdampak pada Perekonomian

Regional
Membanggakan, Capaian RPJPD Malinau Tunjukkan Tren Positif 

Membanggakan, Capaian RPJPD Malinau Tunjukkan Tren Positif 

Regional
Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma Dimutasi

Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma Dimutasi

Regional
Kisah Warga dan Aparat Berjibaku Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi, Angkut Jenazah dengan Motor

Kisah Warga dan Aparat Berjibaku Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi, Angkut Jenazah dengan Motor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com