KOMPAS.com - Kilang PT Pertamina (Persero) area RU V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, terbakar, Jumat (4/3/2022), pukul 10.30 Wita.
Kebakaran itu diduga disebabkan flash di inlet pipa finfan cooler Hydrocracker B di RU V. Api berhasil dipadamkan sekitar 11.00 Wita.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, kebakaran kilang Pertamina sudah sering terjadi, dan yang selalu di kambing hitamkan adalah penyebabnya petir.
Baca juga: Kilang Minyak Pertamina Balikpapan Terbakar, Ini Faktanya
Dengan adanya kejadian ini, sambung Fahmy, menunjukkan bahwa sistem pengamanan yang digunakan Pertamina sangat lemah.
"Sangat lemah, karena selalu terulang tidak berdasarkan standar keamanan internasional," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (5/3/2022) siang.
Agar kejadian serupa tidak terjadi, Fahmy pun menyarankan Pertamina untuk menganti sistem pengamanan meski harus mengeluarkan biaya yang besar.
"Harus menggunakan sistem pengamanan yang berdasarkan standar internasional dengan standar zero acident," ungkapnya.
"Kemudian, harus dilakukan audit secara reguler yang dilakukan Kementerian ESDM untuk memastikan bahwa sistem pengamanan itu dapat digunakan dengan baik sesaui dengan standar internasional, setiap beberapa bulan sekali," sambungnya.
Baca juga: Kilang Minyak Pertamina Balikpapan Terbakar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.