Nurbinti menjelaskan, nenek Lainem ambruk saat duduk di kursi belakang dengan ditemani anak perempuannya, Mitun (52). Kala itu Lainem sudah mengambil uang BPNT.
“Setelah mengambil uang almarhumah duduk-duduk, enggak tahu menunggu temannya atau gimana,” ujar Nurbinti.
“Dan tiba-tiba (nenek Lainem) pingsan, dan dibawa ke rumah kediaman. Sesampainya di rumah, diperiksa bidan desa sudah meninggal dunia,” sambung dia.
Nurbinti melanjutkan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, nenek Lainem belakangan ini kerap mengeluhkan sakit kepala.
“Menurut keterangan putrinya, almarhumah sebelumnya memang sudah sering sakit mumet-mumet. Pada saat ambil (BPNT) masih normal dan sudah dilayani,” tutur Nurbinti.
Baca juga: Balita di Kediri Dikabarkan Jadi Korban Penculikan, Ternyata Ketiduran Saat Sembunyi
Kanit Reskrim Polsek Loceret, Iptu Widodo menambahkan, jenazah nenek Lainem telah diperiksa petugas medis dari Puskesmas Loceret dan Tim Identifikasi Polres Nganjuk.
Hasilnya, kata Widodo, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Diduga nenek Lainem meninggal akibat angin duduk atau Angina.
“Diduga masuk angin duduk, dan korban tidak punya riwayat sakit,” beber Widodo.
Sementara berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, keluarga korban yang diwakili Mitun telah menandatangani surat pernyataan.
Surat pernyataan tersebut berisi bahwa keluarga nenek Lainem tidak akan menuntut pihak mana pun atas insiden ini.
Bahkan, keluarga korban juga menolak otopsi atas jenazah nenek Lainem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.