Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah di Mamasa Sulbar Cabuli Anak Kandungnya hingga Hamil 4 Bulan

Kompas.com - 04/03/2022, 14:40 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Seorang ayah di Mamasa, Sulawesi Barat, ditangkap lantaran tega mencabuli anak kandungnya sendiri hingga hamil 4 bulan.

Perbuatan asusila tersebut dilakukan pelaku berulang kali, karena korban di bawah ancaman atau intimidasi hingga korban tak berdaya.

Mr (48 Tahun), ayah di Kecamatan Mambi, Mamasa, mencabuli korban M (14), sejak dia masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Baca juga: Ayah Perkosa 2 Anak Kandungnya, Salah Satu Korban Usia 5 Tahun Tewas dengan Luka Robek

Kapala Desa Panetean, Kecamatan Aralle, Fikal, mengungkapkan dia baru mengetahui kasus pemerkosaan anak di bawah umur itu.

Fikal menuturkan, pelaku dan korbannya memang berdomisili di desanya. Tetapi kartu keluarga dan KTP mereka diketahui berasal dari Desa Sendana, Kecamatan Mambi.

“Hubungan anak dengan tersangka in kelihatan biasa saja seperti warga lainnya. Belakangan baru terkuak jika selama ini sering terjadi pencabulan terhadap anaknya sendiri,” jelas Fikal.

Terbongkarnya kasus itu bermula ketika ibu M melaporkan pencabulan yang dialami putrinya di kantor kepala desa.

Tak ingin kasus ini merembet ke masalah sosial lainnya, kepala desa kemudian berkoordinasi dengan Polsek Aralle.

Setelah mendapatkan laporan kepala desa, polisi bergerak dan menangkap tersangka yang berinisial MR, dan dibawa ke polsek.

Kepada penyidik, pelaku mengakui perbuatannya mencabuli anaknya di banyak tempat sehingga korban hamil 4 bulan.

Tetapi, penyidik masih belum mendapatkan informasi apa yang menjadi motif MR memerkosa anak kandungnya sendiri.

Sejak kasus pemerkosaan ini mencuat, korban yang kini kelas 3 SMP dilaporkan dievakuasi untuk menenangkan diri.

Baca juga: Polres Buru Diminta Ambil Alih Kasus Ayah Perkosa Anak hingga Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com